BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat mencatat, ada sebanyak enam jemaah haji asal Jabar yang masih belum bisa pulang ke tanah air. Sebab, mereka mengalami sakit dan harus menjalani perawatan.
Kepala Bidang Haji Kanwil Kemenag Jabar, Boy Hari Novian memastikan, para jemaah haji tersebut tetap mendapatkan pendampingan dari petugas haji. Nantinya, petugas akan turut melakukan pendampingan untuk nantinya pulang ke tanah air.
"Setelah sembuh dan dianggap layak terbang oleh pihak sana akan dipulangkan secepatnya. Itu semua masih tanggungan maskapai, kalau kita berarti masih ditanggung oleh Saudi Airline untuk kepulangan mereka setelah sembuh," ucap Boy saat dihubungi, Selasa (23/7/2024).
Boy mengungkapkan, dari sebanyak 40.594 jemaah haji asal Jabar yang berangkat ke Tanah Suci, ada 40.473 jemaah yang telah kembali ke Indonesia. Kekurangan ini terjadi karena ada 69 orang dinyatakan meninggal dunia saat melaksanakan ibadah haji.
"Jadi angka tersebut menurun dibandingkan tahun lalu. Untuk tahun ini jemaah yang meninggal dunia disebabkan oleh faktor penyakit bawaan. Memang rata-rata jantung, jadi bukan akibat cuaca panas yang kemarin terjadi saat pelaksanaan ibadah haji," katanya.
"Untuk kepulangan jemaah haji baik dari Embarkasi Indramayu dan Bekasi semua sudah kembali ke Indonesia. Hari Minggu kemarin terakhir 60 jadi total 63 kloter sudah kembali. Memang masih ada yang tertinggal di Arab Saudi karena sakit dirawat di rumah sakit," tambahnya.
Boy juga memastikan, pihaknya telah mengembalikan barang-barang milik jemaah yang meninggal dunia saat ibadah haji. Selain itu, jemaah yang meninggal telah dilakukan proses pemakaman termasuk pemberian asuransi kepada pihak keluarga.
"Bagi jemaah yang meninggal dunia, kita berikan asuransi dengan jumlah yang setara dengan pembiayaan biaya haji tahun ini. Termasuk kita tetap bagikan air zam-zamnya dan peralatan seperti koper-kopernya sudah diserahkan ke pihak keluarga," jelasnya.
"Secara keseluruhan, pelaksanaan ibadah haji tahun ini jauh lebih baik dari 2023. Seperti tidak ada lagi kejadian seperti Muzdalifah, yang tahun kemarin yang tertinggal tidak terangkut. Semoga pelaksanaan di tahun depan bisa semakin baik," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait