BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Jawa Barat akan mengevaluasi hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 serta membahas strategi dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Begitu disampaikan Ketua DPD Hanura Jabar, Dian Rahadian ditemui disela-sela kegiatan 'Rapat Pimpinan (Rapimda) Partai Hanura Provinsi Jawa Barat' yang digelar Grand Hotel Preanger Kota Bandung, pada Selasa-Rabu (23-24/7/2024).
"Setelah hasil pemilu yang kurang mengembirakan tentunya tidak membuat kita berdiam diri, tidak membuat kita larut dalam kesedihan, tapi bagaimana setelah mengevaluasi kita menatap hari depan yang lebih baik," ucap Dian.
Dian mengatakan, melalui Rapimda ini pihaknya akan membahas terkait ide, gagasan serta strategi dalam memenangkan calon kepala daerah (Cakada) yang diusung di Pilkada 2024.
"Kita fokus bersama, kita bahas bersama, membangun sebuah kebersamaan, membangun sebuah ide, gagasan, strategi sehingga pilkada besok meskipun tidak mengikuti di 27 kabupaten kota tetapi kita akan memaksimalkan agar Cakada yang diusung bisa memenangkan Pilkada," katanya.
Dian mengakui, hasil Pemilu 2024 banyak yang menjadi bahas evaluasi. Pasalnya, bertahun-tahun membangun komunikasi bersama masyarakat, namun hasilnya justru jauh dari apa yang diharapkan.
"5 tahun kami membangun berkonsolidasi bersama masyarakat, tetapi dipenghujung kita tahu bersama itu jauh dari ekspektasi dan ini perlu kita evaluasi," ungkapnya.
"Sehingga kita bisa memberikan masukan kepada pimpinan kami di Jakarta, bagaimana posisi tawar kita hari ini dalam rangka menyambut kepemimpinan pemerintahan Republik Indonesia yang baru," tambahnya.
Terkait Pilkada 2024, Dian mengatakan jika ada dua kader Hanura Jabar yang akan diusung di Kabupaten Purwakarta dan Kota Banjar.
"Kita ikut di 4 kabupaten/kota ada Kota Banjar, Kabupaten Purwakarta, Kota Sukabumi, dan Kota Cirebon. Kader di Purwakarta ada juga di Banjar. Targetnya harus menang dan kita sedang membangun komunikasi dengan beberapa partai, mudah-mudahan sebelum dibukanya pendaftaran kita sudah clear," tuturnya.
Disinggung soal sosok yang akan diusung di Pilgub Jabar 2024, Dian mengatakan jika hal tersebut juga akan dibahas dalam rapat kali ini.
"2018 kita kan mengusung Pak Ridwan Kamil. Tentunya hari ini akan kita bahas karena yang kita lihat calon-calon yang muncul masih tidak terlalu membuka diri atau deklarasi secara vulgar, jadi kita lihat-lihat saja dulu," imbuhnya.
Senada dengan Dian, Wakil Ketua Umum DPP Hanura, Imam Ansori Saleh mengatakan, Rapimda ini akan mengevaluasi seluruh hasil dari Pemilu 2024.
"Tentu pertama itu tidak bisa dilepaskan dari pilpres, jadi kebetulan Hanura mendukung calon yang tidak menang jadi itu juga berpengaruh sekali kepada Partai Hanura, secara nasional kita evaluasi seperti itu," ucap Imam.
"Jadi karena calon kita tidak menang dalam pilpres, itu berdampak pada perolehan di daerah," lanjutnya.
Selain itu, dalam Rapimda ini juga nantinya akan dibahas mengenai strategi menghadapi Pilkada 2024. Tentunya, strategi tersebut disiapkan atas evaluasi dari hasil pemilu kemarin.
"Jadi kita harus evaluasi betul tentu ini pengalaman untuk berikutnya, bagaimana kita memposisikan diri nanti akan berkoalisi dengan siapa, itu harus betul-betul matang," ungkapnya.
Imam mengakui, perolehan suara Hanura di Pulau Jawa saat Pemilu 2024 turun drastis. Tidak seperti di wilayah Indonesia Timur, dimana Partai Hanura masih bisa mengusung gubernur dan wakil gubernur.
"Secara umum Hanura turun banyak sekali, terutama di daerah Jawa kalau di Indonesia Timur kebetulan bagus, rata-rata masih bagus. Bisa mengusung Wakil Gubernur atau Gubernur, sedangkan di Jawa rata-rata turun semua," katanya.
"Di daerah Jawa Timur itu yang dulu ada sekitar 90 sekian sekarang tinggal 27 yang perhari ini, yang di Provinsi juga dulu ada 1 sekarang hilang sama sekali, termasuk Jakarta," tambahnya.
Disinggung soal target di Pilkada 2024, Imam berharap jika Cakada yang nantinya akan diusung bisa meraih kemenangan sehingga berdampak pada elektabilitas partai kedepan.
"Tentu kalau kita berhasilkan, kita akan memperoleh posisi-posisi yang bagus secara politik di daerah. Jadi ini juga momentum untuk kebangkitan Hanura dengan usungan-usungan yang benar, dan kita tekankan jadi kalau mau mengusung ini harus yang bener-bener, harus jelas, jangan hanya cuman karena dibeli, yang nanti dampaknya kita ga dapet apapa," bebernya
"Tapi kalau bisa memenangkan, nantikan rakyat akan tau oh ini akan kita menangkan. Jadi intunga-itungannya harus matang betul, masing-masing daerah ini berhitung siapa yang harus didukung," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait