BANDUNG — Mochamad Lutfi Hafiyan lebih dikenal sebagai politisi muda yang punya banyak prestasi. Selain usianya yang masih muda (30 tahun), ia sudah menjadi anggota DPRD Kabupaten Bandung dan kini menjadi Ketua Fraksi PDIP. Terakhir ia menjadi calon bupati dan wakil bupati dari partai berlambangan banteng tersebut.
Di balik suses karir politiknya, Lutfi ternyata seorang pengusaha yang dirintis sejak masih sekolah. Sejak sekolah di SMAN 1 Cicalengka, Lutfi telah merintis usaha konter pulsa. Ia memiliki beberapa pegawai untuk kelancaran usaha konternya itu.
"Bisnis server pulsa awalnya waktu SMP kelas 3-an, buka konter. Dulu sistemnya masih ada yang kerja di konter tersebut. Jadi saya memberikan gaji ke pegawai," kata Lutfi.
Setahun kemudian usahanya meningkat menjadi salah satu server pulsa. Dirinya berhasil memasok pulsa hingga di beberapa daerah.Sampai kelas 1 SMA, ia membuka server pulsa di Cicalengka itu yang memiliki klien se-Indonesia, dari mulai Sabang sampai Merauke.
Sistem pembeliannya dilakukan secara online. Sehingga pembelian pulsa tersebut bisa dilakukan cepat dan baik. “Pembeliannya secara online, depositnya via transfer, dan transaksinya juga online. Bisa via WhatsApp, aplikasi dan lain sebagainya," jelasnya.
Bakat wirausaha Lutfi turun dari orang tuanya yang juga seorang pengusaha. Keluarga besarnya adalah keluarga pengusaha. Ia mengaku, bakat itu dipupuk sejak masih sekolah hingga kini sehingga memiliki banyak usaha.
"Background keluarga besar saya memang ada dari pengusaha. Sementara kakek dan paman seorang politisi. Kakek sebagai kepala Desa Panenjoan Kecamatan Cicalengka. Dulu paman di anggota dewan juga, periode 1999 sampai 2004. Sama dari PDI Perjuangan," kisah Lurfi.
Setelah lulus dari SMA, Lutfi melanjutkan pendidikan di Universitas Padjajaran (Unpad) Fakultas Peternakan tahun 2012. Usahanya pulsa terus berkembang sampai pada 2023 mendapat penghargaan dari Bank Mandiri sebagai Wirausaha Muda Mandiri. "Pada 2013 Alhamdulillah bisa dapet penghargaan dari Bank Mandiri sebagai wirausaha muda Bank Mandiri,” katanya.
Prestasi ini terus berlanjut. Pada 2014 ada program Wirausaha Muda Jawa Barat dan Luki mendapat juara pertama di bidang jasa IT. Program ini diselenggarakan ketika Gubernur Jawa Barat dipegang oleh Ahmad Heryawan.
Pasar Siupi
Pada 2016 Lutfi lulus kuliah. Ia terus melanjutkan usahanya ke bidang lain. Ia mencoba membuka resto kopi. Tak cukup sampai di situ, ia juga membuka pasar di sekitar Alun-alun Cicalengka. Lahan kosong yang semula sering dijadikan tempat penyimpanan roda atau properti dagang kemudian disulap oleh Lutfi menjadi pasar swasta.
Pedagang tak hanya menyimpan roda di lahan itu, kini malah berjualan di Pasar yang dibangun Lutfi. Ini adalah pasar swasta yang dikelola Lutfi dibawah naungan PT Siupi Mandiri Corp. Luas lahannya 1.000 meter lebih dan menampung 82 kios dan 200 lapak. Di lantai duanya terdapat puluhan pedagang makanan dan minuman dalam area foodcourt.
Pasar itu diberi nama Pasar SIUPI, yang berarti panggilan nama Lutfi sendiri. Meski berdiri pasar swasta, namun tak menganggu pasar yang ada. Padahal jaraknya nggak terlalu jauh, sekitar satu kilometer. “Ya kita hidup berdampingan. Pasar yang dibangun pemerintah tumbuh, pasar swasta juga tumbuh,” kata Lutfi kepada Inews Bandung Raya, Selasa (23/7/2024).
Menurut Lutfi, Pasar SIUPI hadir dengan konsep tempat berbelanja dengan tampilan berbeda, lebih dekat , dan harga relatif lebih murah. Pasar ini mengambil segmen anak muda atau anak sekolah sehingga menjadi tempat nongkrong nongkrong yang asyik. “Apalagi di bulan Ramadhan cocok untuk ngabuburit,” katanya.
Kini Lutfi sedang merintis usaha barunya, yakni bidang proferti. Ia membangun kluster perumahan di ujung Cicalengka, Kabupaten Bandung. "Lagi merintis property, bangun klaster perumahan," katanya.
Pemuda asli Cicalengka mengungkapkan dirinya ingin terus mengabdi bagi warga Kabupaten Bandung. Dia bahkan tengah berjuang demi bisa menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bandung.
Kini lutfi menjadi Calon Bupati dan Wakil Bupati dari PDIP. Partai berlambang banteng ini berkoalisi dengan Partai Golkar dan PKS, sedang mengodok calon bupati dan wakil bupati. ***
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait
