Tak hanya itu, Fary melihat bahwa Indonesia dapat belajar dari Jepang, Uni Eropa, atau bahkan Filipina yang memiliki karakteristik geografis sama yakni archipelago dengan waktu tempuh pelayaran yg rata-rata di bawah dua hari.
“Transportasi logistik antar pulau ini akan efektif dan efisien jika memaksimalkan penggunaan roro dan ropax. Kita perlu segera melakukan switch ke arah tersebut. Cara ini bisa menekan biaya logistik,” kata Fary Francis saat memberikan materi di seminar nasional, yang di gelar di Aula Barat ITB, Kamis, (26/7/2024).
Ia menuturkan, pengalaman Jepang, Uni Eropa, dan Filipina, sudah membuktikan.
“Indonesia bisa belajar dari mereka untuk menemukan model terbaik bagi peningkatan logistik performance kita,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Puskalog Titah Yudhistira mengungkapkan ada hubungan yang sangat erat antara LPI dengan Global Competitive indeks. LPI juga berhubungan erat dengan pendapatan nasional per kapita, dimana negara dengan pendapat perkapita tinggi memiliki biaya logistik lebih rendah.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait