BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Tahap I pengalihan Terminal Cicaheum menjadi depo Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya akan dilakukan pada tahun 2025. Pengalihan ini dilakukan secara bertahap sebelum nantinya resmi beroperasi penuh.
Begitu disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Irjen Pol Risyapudin Nursin saat menggelar pertemuan dengan Dishub Jawa Barat, dan Dishub wilayah Cekungan Bandung, di Terminal Leuwipanjang, Senin (29/7/2024).
"Kami akan melakukan suatu langkah kemajuan untuk mencapai bagaimana di tahun 2025 akan kita segera bangun tahap 1 terkait dengan BRT, nanti tahap kedua di tahun 2026, tahap ketiga tahun 2027," ujar Risyapudin saat ditemui di Terminal Leuwipanjang, Senin (29/7/2024).
Risyapudin menyebut, pengalihan ini tidak langsung meniadakan bus Angkutan Antar Kota Antar provinsi (AKAP) dan Angkutan Antar kota Dalam Provinsi (AKDP) serta beberapa UMKM yang ada di terminal. Dia memastikan, unsur tersebut masih akan tetap ada selama proses tahap I.
"Terminal Cicaheum tetap beroperasi walaupun ada BRT juga tetap akan kita laksanakan operasional untuk kendaraan-kendaraan (AKAP AKDP), untuk UMKM tetap," ungkapnya.
Selain itu, untuk moda transportasi angkot juga akan tetap bisa beroperasi, rencananya. Angkot akan dikhususkan untuk feeder atau penghubung penumpang ke Terminal Cicaheum yang nantinya akan menjadi Depo BRT.
"Karena kami juga membutuhkan untuk UMKM untuk fasum, feeder untuk moda-moda transportasi lain penghubung tadi yang terintegrasi, terkontektifitas, untuk melayani masyarakat itu sendiri," katanya.
Risyapudin menyakini, nantinya Depo BRT Terminal Cicaheum akan turut meminimalisir kemacetan yang ada di wilayah Cekungan Bandung. Hal itu terbukti dari DKI Jakarta yang kini sudah menerapkan penggunaan BRT secara penuh.
"Insyaallah kita dengan adanya BRT ini seperti rekan-rekan kan tahu Jakarta, Surabaya, Medan yang tadinya semerawut, macet polusi, padat sekarag buktinya dengan adanya Trans Jakarta," imbuhnya.
"MRT semuanya moda itu akan menjangkau semuanya dan menghilangkan apa yang sekarag kita risaukan itu tidak akan terjadi," tandasnya.
Sebelumnya, Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin mewanti-wanti soal soal rencana pengalihan Terminal Cicaheum menjadi depo BRT Bandung Raya yang akan dimulai pada tahun depan.
Bey mengatakan, Pemprov Jabar akan berkoordinasi dengan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan terlebih dahulu sebelum nantinya pengalihan Terminal Cicaheum menjadi Depo BRT, terutama soal penggunaan anggaran.
"Kami ingatkan hati-hati, jangan sampai kita bangun dengan anggaran yang besar, tapi keinginan masyarakat untuk menggunakan BRT kita belum tahu seperti apa," ujar Bey, Kamis (25/7/2024).
Menurutnya, pengalihan ini tetap memerlukan kajian khusus baik teknis maupun antropologi dari Terminal Cicaheum. Dia juga meminta agar para pengguna dan pihak terkait lainnya tidak resah dengan alih fungsi ini.
"Untuk yang di terminal, silakan untuk beraktivitas seperti biasa. Tidak perlu resah. Kami akan lakukan komunikasi dengan baik agar terjadi saling pengertian dan saling pemahaman. Jadi sampai saat ini masih seperti ini," jelasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait