Memiliki produktifitas 5,6 ton gabah kering giling 6 ton dengan harga jual Rp6.000 per kilogram, para petani berencana mempercepat musim tanam pada Agustus 2024 ini. Rencana ini ditopang topografi kawasan persawahan di sana yang dialiri Sungai Cihoe.
“Dengan sistem pompanisasi yang ada, mereka akan menanam lagi Agustus dengan bantuan pompa. Biasanya, mereka akan menyewa pompa, tapi saya akan upayakan mereka mendapat bantuan pompa dari Kementerian Pertanian,” tuturnya.
Namun, Bey menemukan temuan menarik karena para petani menggunakan pompa di sana menggunakan tabung gas elpiji 3 kilogram menggantikan bensin.
Dengan memakai gas elpiji, satu hari yang biasanya menggunakan 10 liter bensin petani harus mengeluarkan Rp100.000-Rp120.000.
“Kalau pakai gas melon itu hanya Rp 25.000, jadi ada penghematan sekitar 70%, tapi saya juga melaporkan ke Kementan kalau mereka membeli pupuk sampai Rp160.000,” tuturnya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait