Lanjut, kata Bey, pihaknya mesti mendapatkan laporan langsung dari para petani karena ancaman kemarau panjang harus diwaspadai. Dialognya dengan para petani dinilai Bey memberikan informasi berharga, terlebih para petani ini menggarap sawah milik mereka.
Bey memastikan temuan di lapangan dilaporkan langsung pada Irjen Kementerian Pertanian baik urusan pupuk yang masih mahal dan bantuan pompanisasi.
Menurutnya, petani di Tegal Panjang bersedia mendapatkan bantuan pompanisasi, meski masih menggunakan tenaga bensin.
Soal bahan bakar bensin ini para petani mengeluhkan jauh dan sulitnya mendapatkan bensin.
“Mereka kerepotan beli bensin, harus pakai jerigen, kadang-kadang di SPBU ditolak, kalau pakai elpiji itu praktis karena tinggal beli di warung, polusi juga berkurang, ini jadi temuan di lapangan, sudah saya laporkan ke Irjen Kementan,” pungkasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait