Menakar Peluang Kemenangan Pasangan Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina di Pilgub Jabar 2024

Taufik Nurrohim
Taufik Nurrohim, S.Psi, Anggota DPRD sekaligus Sekretaris Fraksi PKB DPRD Provinsi Jawa Barat. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat selalu menjadi ajang yang penuh dinamika dan kejutan, tidak terkecuali pada Pilgub tahun ini. Dalam konteks politik saat ini, Koalisi Indonesia Maju (KIM) menghadapi tantangan yang tidak kecil: mereka tidak memiliki kandidat dengan tingkat elektabilitas yang signifikan. Berdasarkan survei terbaru, tidak ada satu pun calon yang mampu mencapai angka elektabilitas di atas 30%. Ini menunjukkan bahwa peta politik Jawa Barat masih sangat cair, dan peluang untuk memenangkan Pilgub sangat terbuka bagi siapa saja.

Anomali Hasil Pilgub Jawa Barat

Pemilihan Gubernur (Pilgub) di Jawa Barat dikenal memiliki pola yang tidak mudah ditebak. Sejak pemilihan gubernur dilakukan secara langsung oleh rakyat, hasil-hasil Pilgub Jawa Barat kerap menghadirkan kejutan dan anomali yang sulit diprediksi. Mari kita lihat beberapa contoh dari Pilgub ke Pilgub di Jawa Barat:

1. Pilgub 2008: Kejutan dari Ahmad Heryawan (Aher)

Pilgub Jawa Barat 2008 adalah pemilihan gubernur langsung pertama di provinsi ini. Pada saat itu, Ahmad Heryawan (Aher) yang berpasangan dengan Dede Yusuf berhasil memenangkan kontestasi dengan perolehan suara sekitar 40,50%, mengalahkan dua kandidat lainnya yang dianggap lebih kuat, yaitu pasangan Agum Gumelar – Nu’man Abdul Hakim dan pasangan Dani Setiawan – Iwan Ridwan Sulandjana. Agum Gumelar, yang diusung oleh koalisi besar dan dikenal sebagai mantan Menteri, awalnya diprediksi akan unggul. Namun, Aher-Dede berhasil meraih dukungan luas, terutama dari kalangan Islam dan pemuda, serta diuntungkan oleh kehadiran Dede Yusuf, seorang artis yang sangat populer saat itu.

2. Pilgub 2013: Aher Kembali Mematahkan Prediksi

Pada Pilgub 2013, Aher yang kembali mencalonkan diri bersama Deddy Mizwar menghadapi tantangan dari calon-calon kuat lainnya, termasuk Rieke Diah Pitaloka – Teten Masduki dan Dede Yusuf – Lex Laksamana. Dalam Pilgub ini, Aher-Deddy Mizwar memenangkan pemilihan dengan perolehan suara sekitar 32,39%. Kemenangan ini sekali lagi menunjukkan anomali, karena Rieke Diah Pitaloka, seorang politisi terkenal dan mantan aktris, serta Teten Masduki yang dikenal sebagai aktivis anti-korupsi, dianggap memiliki peluang besar. Namun, kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Aher selama periode pertama, serta faktor popularitas Deddy Mizwar di kalangan masyarakat Jawa Barat, terutama sebagai aktor yang identik dengan peran agama dan moralitas, menjadi faktor penentu kemenangan mereka.

Editor : Rizal Fadillah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network