3. Pilgub 2018: Ridwan Kamil dan Politik Identitas yang Tidak Terduga
Pilgub Jawa Barat 2018 menjadi salah satu yang paling kompetitif dan menampilkan anomali lainnya. Ridwan Kamil, yang diusung oleh koalisi nontradisional dan tidak memiliki dukungan penuh dari partai-partai besar, justru memenangkan pemilihan dengan perolehan suara sekitar 32,88%. Ridwan Kamil yang berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum mengalahkan kandidat kuat lainnya seperti Deddy Mizwar – Dedi Mulyadi dan Sudrajat – Ahmad Syaikhu, serta pasangan TB Hasanuddin – Anton Charliyan. Kejutan terbesar datang dari kemampuan Ridwan Kamil untuk memenangkan dukungan lintas partai dan menarik suara pemilih urban yang menginginkan perubahan. Selain itu, faktor politik identitas juga terlihat kuat, terutama dalam upaya pasangan Sudrajat – Ahmad Syaikhu yang didukung oleh Partai Gerindra dan PKS, yang berhasil meraih sekitar 28,74% suara, meskipun mereka tidak diunggulkan sejak awal.
Kesimpulan Anomali Pilgub Jawa Barat
Dari hasil Pilgub sejak 2008 hingga 2018, dapat disimpulkan bahwa hasil Pilgub Jawa Barat sering kali tidak sesuai dengan prediksi awal. Kandidat yang dianggap lemah atau underdog bisa saja memenangkan pemilihan dengan strategi yang tepat, kampanye efektif, serta pemanfaatan isu-isu yang relevan bagi pemilih.
Anomali-anomali ini menunjukkan bahwa pemilih Jawa Barat tidak sepenuhnya terpengaruh oleh popularitas atau kekuatan partai semata, tetapi lebih dipengaruhi oleh kemampuan kandidat untuk menyentuh isu-isu yang dekat dengan kehidupan mereka, serta menghadirkan figur yang dirasa merepresentasikan aspirasi mereka. Sentimen politik identitas, popularitas, dan kemampuan menggalang dukungan dari berbagai segmen masyarakat menjadi kunci utama dalam memenangkan Pilgub di provinsi ini.
Melihat sejarah anomali ini, pasangan Acep Adang Ruhiat dan Gitalis Dwi Natarina memiliki peluang yang besar untuk membuat kejutan di Pilgub Jawa Barat berikutnya, asalkan mereka mampu memainkan strategi yang tepat dan merangkul berbagai lapisan masyarakat di provinsi ini.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait