"Insya Allah dalam penentuan kebijakan kepala daerah ini tidak ada gerakan tambahan. Kami tegak lurus terhadap aturan partai. Pak Ketum (Bahlil Lahadalia) bisa tanya kepada para calon kepala daerah ini, kami berdasarkan mekanisme yang telah diatur dalam juklak," ujarnya.
"Kami ingin Golkar menang, maka sudah seharusnya kita semua solid, kompak. Apa pun yang telah diputuskan Partai Golkar, kewajiban kita adalah mengawal, mengamankan, dan memenangkan calon yang telah ditetapkan," tutur Kang Ace.
Dalam kesempatan itu, Kang Ace mengajak semua kader yang hadir menyimak arahan Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia untuk memotivasi dan menegaskan sikap agar target yang telah ditetapkan dalam Pilkada Serentak 2024 sebesar 60 persen atau 17 kepala daerah (bupati/wali kota), bisa tercapai.
"Di bawah kepemimpinan Ketum Bahlil Lahadalia, Golkar di Jawa Barat tepat menjadi pemenang di tahun 2029," ucap pria yang menjabat Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu.
Sementara itu, Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengatakan, Partai Golkar akan memperjuangkan sungguh-sungguh cakada yang telah diusung. "Saya mengapresiasi kinerja DPD Partai Golkar Jawa Barat yang telah memperbaiki perolehan suara," kata Bahlil.
Kebangkitan Partai Golkar, ujar Bahlil, mulai terlihat. Provinsi Jawa Barat dalam sejarahnya, salah satu lumbung suara terbesar secara nasional.
"Untuk mengembalikan kehormatan Partai Golkar di Provinsi Jawa Barat, tidak ada cara lain, kita harus memenangkan seluruh pilkada, baik provinsi, maupun kabupaten/kota," ujar Bahlil yang merupakan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini.
Bahlil menuturkan, terdapat dua ciri Partai Golkar yang membedakan dengan partai lain. Pertama, kekaryaan dan kedua adalah konsolidasi. Kalau ada partai lain yang memiliki dua ciri sama berarti menjiplak ilmu Golkar atau ada kader Golkar yang pindah ke partai lain.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait