"Maka saya meminta kepada seluruh kader Golkar segera lakukan konsolidasi untuk menjemput bola. Turun ke kecamatan-kecamatan. Optimalkan pimpinan-pimpinan kecamatan dan desa. TPS-TPS," tutur Bahlil.
Mulai sekarang, kata Bahlil, pemikiran kita harus diubah. Jadikan suara rakyat adalah suara Golkar. Aspirasi rakyat harus diperjuangkan. Bukan pikiran elite dipaksakan walaupun orang tidak senang.
"Kita tidak bisa sekadar omon-omon. Jadi kita harus betul-betul bekerja maksimal. Kader anggota DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, Pak Ace, kita harus turun, bergandengan tangan, bergotong royong, bersama-sama merebut kemenangan. Jangan sampai kita lengah. Nggak boleh," ucap Bahlil.
"Saya pilih Jawa Barat sebagai pemicu gambaran kemenangan Partai Golkar di masa mendatang. Saya akan datang untuk ikut kampanye, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk memastikan perjuangan bapak-ibu calon bupati, wali kota, gubernur bukan berjalan sendiri. Golkar akan berada di baris terdepan untuk meraih kemenangan," ujarnya.
Bahlil menuturkan, jumlah pemilih usia 17 tahun-50 tahun pada pemilu 2029, artinya, kalau Golkar terlambat melakukan transformasi generasi, akan tergilas.
"Saya minta kepada teman-teman, rekrutmen kader di tingkat daerah, yang muda-muda, punya gagasan, strategi, dan mau bekerja keras. Maka kita (Golkar) akan bisa memenangkan pertarungan," tutur Bahlil.
Rapat konsolidasi itu juga dihadiri para calon bupati/wakil bupati dan calon wali kota/wakil wali kota se-Jabar, cagub-cawagub termasuk Dedi Mulyadi-Erwan yang menyampaikan visi misi di hadapan Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia dan sejumlah pengurus DPP Partai Golkar.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait