Suami Atalia Praratya itu mengakui bahwa di negara demokrasi memang kritik harus ada. Namun, ia mengatakan bahwa bila opini itu sudah menjurus ke urusan pribadi, hal itu terlalu menyakitkan.
"Saya mohon, silakan kritik kan demokrasi, tapi jangan ke bab itu lah, itu terlalu (memberi gestur menusuk hati). Maaf, ya," pungkasnya.
Sebelumnya, Ridwan Kamil merespons keras cuitan pegiat media sosial Denis Malhotra yang menyebut kematian anak sulungnya, Eril, dijadikan konten untuk mendapat simpati dari rakyat Indonesia.
"Iya, percaya. Jangankan mengolah sampah jadi batako, mengolah kematian anak sendiri sebagai panggung untuk meraup simpati publik saja bisa kok," tulis akun Denis di X.
Cuitan Denis itu sebenarnya tengah mengomentari berita yang menyebut bahwa RK berencana mengubah sampah di Bantargebang menjadi batako.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait