Kang Ace memaparkan bahwa Indonesia memiliki kandungan nikel terbesar di dunia, yaitu, 42 persen atau 21 juta ton. Kemudian, timah di posisi kedua dunia, sebesar 16,3 persen. Tembaga ke-11 dunia dengan kandungan sebesar 3 persen. Indonesia memiliki kandungan emas sebesar 5 persen di dunia. Sedangkan perak 2 persen.
Gubernur Lemhanas menegaskan, semua sumber daya alam itu tersebar di seluruh provinsi di dunia. Bahkan Jawa Barat kaya akan nikel, besi baja, bauksit, timah, tembaga, minyak bumi, getah pinus, kayu log, karet, garam, tapioka dan lain-lain.
Proyeksi dampak ekonomi hilirisasi komoditas bauksit 2023-2040 dengan nilai investasi 48,89 miliar Dolar AS. Akan menghasilkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) 36,99 miliar Dolar AS per tahun pada 2040. Lalu, menyerap 766.807 tenaga kerja, dan nilai ekspos meningkat menjadi 53,35 miliar Dolar AS.
"Indonesia menargetkan menjadi 7 besar negara produsen panel surya. Target itu bisa dicapai dengan hilirisasi," tutur dia.
Sedangkan proyeksi dampak ekonomi hilirisasi komoditas nikel Indonesia, dengan nilai investasi 127,70 miliar Dolar AS, akan menghasilkan PDB 43,20 miliar Dolar AS. Kemudian, menyerap 357.000 tenaga kerja dan nilai ekspor pada 2040 meningkat menjadi 81 miliar Dolar AS.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait