"Keempat adalah pemerintahnya tidak ragu untuk membawa makanan itu di manapun dan di forum apapun bahkan sampai forum dunia," ungkapnya.
Empat cara tersebut, kata Dedi, yang pada akhirnya akan membuat branding untuk industri wisata tersebut.
"Kalau sudah ngebrand maka itu akan masuk dalam alam bawah sadar manusia. Ketika masuk dalam fabel sadar manusia ketika outlet-outlet dibuka di berbagai tempat maka orang akan mencari makanan itu," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Dedi juga membahas soal pengalamannya memperkenalkan sate maranggi yang menjadi kuliner khas Purwakarta.
Sate maranggi menjadi salah satu kuliner Purwakarta yang terkenal hingga ke manca negara, bahkan sempat dibuka outlet sate maranggi di Amerika Serikat.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait