BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kayla Nur Syahwa atau dikenal Kayla Hafidzah bersama Cinta Quran Foundation membangun pesantren tahfidz tunanetra di Kompleks Setiabudi Regency, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Kayla merupakan juara program Hafiz Indonesia yang ditayangkan RCTI pada 2018 lalu. Gadis tunanetra itu menjadi buah bibir karena hafal Alquran sejak usia 10 tahun.
Setelah juara Hafiz Indonesia 2018, Kayla diundang Kerajaan Arab Saudi untuk umrah pada 2018 dan menjadi tamu kehormatan Sultan Hassanal Bolkiah di Brunei Darussalam pada 2022.
Peletakan batu pertama Pesantren Tunanetra Sam'an Cinta Quran dilaksanakan pada Minggu (1/12/2024). Pesantren tersebut bahkan menjadi pesantren tahfidz tunanetra putri pertama di Indonesia.
Kayla merupakan pribadi yang selalu ceria dan optimistis. Meski memiliki keterbatasan fisik, tetapi Kayla tidak menyesali kondisi tersebut. Dia justru bersyukur dengan takdir yang Allah berikan karena semakin mendekatkannya dengan Alquran.
Kecintaan Kayla kepada Alquran juga membuatnya begitu berhasrat untuk mendirikan pesantren tahfidz tunanetra. Impian itu pun Allah kabulkan usai dirinya bersinergi dengan Cinta Quran Foundation.
Kayla Nur Syahwa atau Kayla Hadidzah, juara Hafiz Indonesia 2018. (FOTO: ISTIMEWA)
“Dulu sembilan tahun lalu, saat Kayla wukuf di Arafah, Kayla punya keinginan ingin bangun pondok pesantren tahfidz. Di situ Kayla berdoa ‘Yaa Allah, izinkanlah hamba-Mu membangun pondok pesantren tahfidz tunanetra, yang mana santri-santri yang mempunyai keterbatasan mampu membersamai dan membaca ayat-ayat suci Alqur’an’,” kata Kayla saat acara peletakan batu pertama.
Menurut Kayla, memiliki pesantren seperti sebuah mimpi yang menjadi nyata. Dia ingin membuktikan bahwa penyintas tunanetra mempunyai bakat dan keistimewaan luar biasa, khususnya dalam mempelajari Alquran. Sebab dia sudah merasakan keberkahan Alquran.
Seperti gayung bersambut, Kayla yang ingin mendirikan pesantren tunanetra, bertemu dengan Cinta Quran Foundation melalui ustaz Fatih Karim yang ingin memperluas dakwah Alquran. Didukung pewakif, tercapailah sebuah impian untuk mendirikan pesantren tahfiz tunanetra di Bandung Barat.
“Cinta Quran Foundation memiliki tujuan menangani buta aksara Quran di Indonesia yang angkanya masih sangat tinggi. Dalam perjalanannya saya bertemu dengan Sam’an, yang akhirnya kami ajak bergabung untuk dakwah bersama Cinta Quran Foundation, dan (bangunan)," kata ustaz Fatih Karim dalam sambutannya.
"Ini merupakan wakaf dari sahabat saya Pak Arif, yang mendedikasikan asetnya untuk menjadi pesantren, akhirnya didirikanlah pesantren tunanetra ini," ujarnya.
Ustaz Fatih Karim menuturkan, para penyandang disabilitas netra masih kurang perhatian. Karena itu, dirinya bersama Kayla bertekad mendirikan pesantren tahfidz tunanetra putri pertama di Indonesia.
Saat ini, Pesantren Tunanetra Sam'an Cinta Quran dalam proses pembangunan dan direncanakan beroperasi mulai 2025. Nanti, para santri akan belajar banyak hal, seperti fiqih, bahasa Arab, tafsir, tahfidz Quran dengan metode Braille dan berbagai ilmu lainnya.
"Alhamdulillah, progress pembangunan pesantren ini telah mencapai 70 persen. Hingga 15 November 2024, total penghimpunan dana telah terkumpul Rp5.668.738.014 dari para donatur atau pewakif," tutur ustaz Fatih Karim.
Ustaz Fatih karim mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut terlibat dalam pembangunan pesantren tunanetra putri pertama di Indonesia ini.
"Kayla dan Cinta Quran Foundation masih membutuhkan dukungan dana untuk menyempurnakan bangunan pesantren. Bagi masyarakat yang ingin berdonasi bisa melalui https://www.amalsholeh.com/wakafrumahqurantunanetra atau transfer ke BSI 5005 6800 41 atas nama Yayasan Cinta Quran Global," ucapnya.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait