Namun, kemudahan yang didapatkan itu kerap kali dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Gen Z kerap ditargetkan oleh para pelaku lewat link-link yang menarik dan relate dengan zaman sekarang, seperti promo liburan hingga modus lowongan pekerjaan.
2. Flexing di Medsos
Kemudian kelompok yang rentan terjebak penipuan online adalah orang-orang yang flexing di media sosial.
Ternyata, terlalu update di medsos bisa juga berpotensi menjadi korban penipuan online.
Di mana, dari postingan korban, pelaku bisa melakukan profiling. Pelaku bisa mencari data korban dengan sedemikian rupa. Kemudian pelaku melakukan penyerangan.
Dengan maraknya penipuan, tentu harus lebih ekstra hati-hati.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
