4. Hindari Berutang untuk Gaya Hidup, Fokus pada Kebutuhan
Hutang sebaiknya diambil hanya untuk kebutuhan, bukan untuk memenuhi gaya hidup. Di era teknologi dan maraknya e-commerce, tekanan sosial sering mendorong masyarakat untuk berhutang demi gaya hidup mewah. Al-Kinani mengingatkan agar hutang digunakan secara produktif dan tidak konsumtif (hlm. 271).
Rasulullah SAW pernah memperingatkan sikap negatif yang berpotensi dilakukan oleh orang yang terlilit utang, yaitu berbohong dan mengelak, bahkan mengingkari janji akan tenggat waktu pembayaran. Beliau bersabda:
إن الرجل إذا غرم -أي استدان- حدث فكذب ووعد فأخلف
Artinya, "Ketika seseorang terlilit hutang, ia akan berbohong dan mengingkari janji." (HR. Bukhari)
Tips yang diajarkan oleh Yahya al-Kinani ini relevan dalam menghadapi godaan belanja, khususnya di akhir tahun. Di era globalisasi, masyarakat diharapkan lebih bijak dalam menggunakan fitur seperti paylater, pinjaman online, atau kredit.
Al-Kinani juga menegaskan pentingnya menyusun daftar prioritas keuangan agar terhindar dari bencana finansial. Dengan mengelola pengeluaran secara bijak, kita dapat menjaga kestabilan keuangan dan menjalani hidup yang lebih terarah. Wallahu a'lam.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait