Mereka menemukan usia air itu lewat penelitian dengan menggukur gas helium, argon dan xenon yang terperangkap di dalamnya.
Di samping itu, para peneliti juga menguji air dengan mencicipinya untuk menentukan usia air tersebut. Semakin asin rasanya, semakin tua usia airnya.
Meski mencicipi air kuno tidak cukup aman, tetapi Prof Sherwood Lollar menegaskan, "Secara ilmiah terlalu berharga untuk disia-siakan seperti itu." Menguji dengan cara ini juga adalah hal biasa bagi para ilmuwan.
Ia pun mencelupkan jarinya ke air dan menempelkannya di ujung lidahnya. "(Rasa airnya) sangat asin dan pahit, jauh lebih asin daripada air laut," ucap Prof Sherwood Lollar.
Tak hanya sampai di situ, para peneliti juga menemukan adanya tanda-tanda kehidupan dalam air di kolam tersebut. Di mana, jejak kimia yang ditinggalkan organisme bersel tunggal yang pernah hidup dalam air tersebut.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait