Untuk mengekspresikan genre musik mereka, pihak EO menyediakan stage 4 khusus untuk jenis hardcore. “Karena kan agak beda, kalo saya bawa ke sini (3 stage utama), jadinya agak keganggu stage yang lain. Kalau di sana (stage 4) dibiarkan begitu saja. Itu dijamin dari pagi sampai malam, seru di sana, karena tanpa barikade. Dan ternyata aman sampai sekarang, tanpa ada yang berdarah-darah atau dibawa ke rumah sakit,” paparnya.
Untuk United Day kali ini yang dihadiri lebih dari 15 ribu penonton dengan harga tiket Rp125 ribu tersebut, sambung Dany, pihaknya hanya menampilkan 47 grup band yang beraksi di 4 panggung. Berbeda dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya yang mencapai 68 band dengan 4 panggung. “Tahun ini paling sedikit, hanya 47 talent dengan panggung. Alasannya, lebih ke durasi, biar si band bisa manggung minimal di setengah jam, jadi 7-8 lagu mereka puas,” tegasnya.
Ke depannya, Danny berharap, United Day bisa digelar setiap 2 tahun sekali. Dimana dalam 1 tahun sebelumnya digelarnya konser, pihak melakukan pembinaan band-band di daerah. “Tahun ini insya Allah, kita bisa ke Jawa Tengah, Jawa Timur, atau Jakarta. Itu ada 40 kota, sedangkan di Jawa Barat, kita hanya 15 kota,” pungkasnya. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait