Diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW begitu menanti pengalihan arah kiblat sehingga setiap hari beliau melihat ke langit seolah-olah sedang menunggu wahyu tentang hal itu, seperti yang tertulis dalam Surat Al-Baqarah ayat 144:
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
Artinya, “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai.
Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.”
2. Pengangkatan Seluruh Amal Manusia
Bulan Syaban memiliki keistimewaan karena pada bulan ini seluruh amal perbuatan manusia diserahkan kepada Allah SWT. Keistimewaan ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa'i, terdapat dialog antara Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad SAW.
Dalam dialog tersebut, Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa bulan Syaban adalah bulan diangkatnya amal-amal manusia dan diserahkan kepada Allah SWT.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait