MAKASAR, INEWSBANDUNGRAYA-- Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA UPI) Enggartiasto Lukita terpilih menjadi salah satu Presidium Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) Masa Jabatan 2025-2028.
Pemilihan presidium berlangsung melalui musyawarah untuk mufakat pada Sidang Umum Majelis Umum III Himpuni yang berlangsung selama tiga hari, 20-22 Februari 2025 di Kota Makasaar, Sulawesi Selatan.
Enggar, sapaan Enggartiasto Lukita, akan memimpin Himpuni bersama empat anggota presidium lain yang mewakili organisasi alumni di Pulau Jawa dan empat oraganisasi alumni di luar Pulau Jawa.
Anggota presidium sepakat mendaulat Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanudin (IKA Unhas) Andi Amran Sulaiman sebagai koordinator dan Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) Didit Ratam sebagai sekretaris.
Presidium Himpuni lainnya terdiri atas Ketua Umum Keluarga Alummi Universitas Jenderal Soedirman (KA Unsoed) Abdul Kholik, Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA Unair) Khofifah Indar Parawangsa, Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) Zaenal Fatah, Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Lampung (IKA Unila) Rudy Heriyanto, Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Riau (IKA Unri) Wan Muhammad Hasyim, dan Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Halu Oleo (IKA UHO) Andi Bahrun. Presidium dipilih dari 51 ketua umum organisasi alumni anggota Himpuni.
Sekretaris Jenderal IKA UPI Najip Hendra SP yang hadir mewakili Ketua Umum Enggartiasto Lukita mengungkapkan, pemilihan presidium berlangsung demokratis dan penuh suasana kekeluargaan.
Nama Ketua Umum IKA UPI muncul setelah sejumlah delegasi organisasi alumni mengusulkan Menteri Perdagangan Relublik Indonesia 2016-2019 tersebut.
"Begitu nama Pak Ketum Enggar muncul, saya langsung berkomunikasi. Memang pernyataan kesediaan langsung itu menjadi syarat mutlak. Kalaupun diusulkan tapi tidak bersedia, maka otomatis pengusulannya gugur. Alhamdulillah Pak Ketum bersedia, sehingga IKA UPI bisa salah satu pimpinan Himpuni," ungkap Najip.
Alumni UPI jurusan sejarah ini tidak memungkiri sempat ada dialog khusus terkait kesediaan Enggar menjadi presidium Himpuni. Ini tidak lepas dari masa jabatan Enggar sebagai Ketua Umum IKA UPI yang akan berakhir pada 2027 mendatang.
Artinya, masa jabatan presidium melewati masa jabatannya sebagai Ketua Umum IKA UPI. "Sebetulnya tidak ada masalah karena jabatan presidium itu melekat dengan jabatan ketua umum organisasi alumni. Ketika jabatan ketua umum berakhir, maka otomatis ketua umum berikutnya yang menggantikan sebagai presidium. Ini terjadi pada presidium periode sebelumnya, di mana Ketua Umum IKA ITS dan Ketua Umum IKA Unpad mengakhiri jabatannya sebelum masa jabatan presidium Himpuni berakhir," jelas Najip.
"Pak Ketum mengerti, sehingga beliau bersedia menerima amanah ini. Bagi kami di IKA UPI, terpilihnya Ketua Umum kami sebagai presidium memiliki nilai strategis untuk memberikan perhatian lebih pada sektor pendidikan, khususnya pendidikan guru. IKA UPI merupakan satu-satunya organisasi alumni Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang menjadi presidium," Najip menambahkan.
Dalam menjalankan tugasnya, Presidium Himpuni akan dibantu Badan Eksekutif dan Badan Pekerja. Majelis Umum Himpuni melaksanakan sidang umum setiap tiga tahun dan sidang tahunan sebanyak-banyaknya dua kali selama masa periode jabatan.Himpuni beranggotakan organisasi alumni PTN se-Indonesia.
Sementara itu, dalam sambutannya setelah terpilih sebagai Koordinator Presidium Himpuni, Ketua Umum IKA Unhas Andi Amran Sulaiman mengajak seluruh anggota Himpuni agar bersama-sama membuat legacy di daerahnya masing-masing sehingga bisa dikenang oleh generasi berikutnya.
"Sukses itu akumulasi dari banyak orang. Ada 10 juta alumni kalau dikapitalisasi ini bisa menggetarkan Indonesia," ujar Amran yang mendapat aplaus dari peserta. Ia berharap para ketua organisasi alumni agar mengajak diskusi seluruh alumni yang duduk di legislatif, eksekutif, yudikatif, pengusaha dan profesi lainnya.
Dengan begitu para alumni bisa bergerak bersama membangun bangsa. "Ini kepercayaan yg sangat berat, tapi kalau kita bersama, ini bisa kita selesaikan dengan baik," ujarnya.***
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait