"Maung MV3 akan digunakan di seluruh pelosok wilayah nasional dan tingkat, dari Panglima TNI, Kapolri, Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Laut, Kepala Staf Angkatan Udara sampai ke tingkat desa Babinsa, Bhabinkamtibmas ini akan menikmati dukungan operasional yang dibuat oleh industri pertahanan kita (PT Pindad)," ujar Sjafrie.
Direktur Utama PT Pindad Sigit P Santosa mengatakan, kontrak produksi pertama Maung MV3 sebanyak 2.800 unit dan ditarget selesai pada September 2025.
"Insya Allah kami bisa pull up cepat. Langsung kontrak kedua 1.300 kami selesaikan juga cepat. (PT Pindad) telah menyiapkan mass production untuk Maung versi Garuda. Dalam waktu dekat (berproduksi), saat ini tinggal menunggu koordinasi antarkementerian," kata Dirut PT Pindad.
Sigit menyatakan, PT Pindad mampu memproduksi rata-rata 15 unit Maung MV3 per hari. Namun, saat Pindad telah full speed dengan mass production, bisa memproduksi 30-40-50 unit per hari. "Kalau udah just in time gak ada masalah," ujar Sigit.
Menurut Sigit, setelah Maung MV3 untuk keperluan militer selesai diproduksi, selanjutnya PT Pindad akan memproduksi Maung untuk masyarakat sipil. Saat ini, Pindad tengah memproses sertifikasi sipil di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Masyarakat nanti bisa nikmatin juga karena setelah itu (Maung untuk TNI-Polri selesai diproduksi), Pindad akan memproduksi Maung untuk masyarakat. Doakan tidak ada masalah," tutur Dirut PT Pindad.
Untuk diketahui, maung diambil dari bahasa Sunda yang berarti harimau atau macan. Nama ini diberikan oleh Prabowo Subianto saat masih menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait