Sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar, kata Angga, Jaswita tegak lurus mentaati perintah Gubernur, Dedi Mulyadi untuk mengevaluasi pembangunan dan pengelolaan wisata.
"Pada prinsipnya, JLJ akan kooperatif melaksanakan perintah Pak Gubernur untuk mengevaluasi Hibisc Puncak," ujarnya.
"Selama ini, kami sangat kooperatif kepada pemerintah maupun masyarakat. Kami juga sangat terbuka jika ada masukan atau kritikan yang baik untuk menjaga keberlanjutan," tambahnya.
Angga menjelaskan, Hibisc Fantasy sendiri memiliki 200 pekerja yang didominasi oleh masyarakat lokal dari Desa Tugu. Imbas dari evaluasi ini, Hibisc terpaksa harus merumahkan sementara 150 orang karyawan yang bergerak di operasional.
"Per hari ini juga kita terpaksa untuk merumahkan 70 persen karyawan kita. Sisanya, masih ada karyawan yang bekerja untuk meintenance. Ini terpaksa kami lakukan karena kita serius mau evaluasi secara besar-besaran," jelasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait