Catat, Ini Amal Ibadah dan Adab dalam Menyambut Idul Fitri

Rizal Fadillah
Idul Fitri atau Lebaran. (Foto: Ilustrasi/Freepik)

Tradisi ini juga dicontohkan oleh para sahabat Nabi. Dalam sebuah riwayat, Ibnu Umar dikisahkan selalu bertakbir dengan suara yang dikeraskan saat menuju tempat salat pada hari ‘Id:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ : أَنَّهُ كَانَ إِذَا غَدًا إِلَى الْمَصَلَّى يَوْمَ العِيْدِ كَبَّرَ فَرَفَعَ صَوْتَهُ بِالتَكْبِيْرِ (رَوَاهُ الشافِعِي)

“Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa ia apabila pergi ke tanah lapang di pagi hari ‘Id, ia bertakbir dengan mengeraskan suara takbirnya.” (HR. Asy-Syafi’i).

Bahkan, Ibnu Umar melanjutkan takbir hingga tiba di tempat salat dan berhenti saat imam duduk untuk memulai khutbah:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ : أَنَّهُ كَانَ إِذَا غَدًا إِلَى الْمَصَلَّى يَوْمَ الْفِطْرِ إِذَا طَلَعَتْ الشَّمْسُ فَيُكَبِّرُ حَتَّى يَأْتِي الْمَصَلَّى يَوْمَ الْعِيدِ ثُمَّ يُكَبِّرُ بِالْمُصَلِيَّ حَتَّى إِذَا جَلَسَ الْإِمَامُ تَرَكَ التَكْبِيرَ (رَوَاهُ الشَّافِعِي)

“Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa ia apabila pergi ke tempat salat pada pagi hari Idul Fitri ketika matahari terbit, ia bertakbir hingga sampai ke tempat salat pada hari ‘Id, kemudian di tempat salat itu ia bertakbir pula, sehingga apabila imam telah duduk, ia berhenti takbir.” (HR. Asy-Syafi’i).

Ucapan takbir yang biasa dilantunkan adalah:

اللهُ أَكْبَرَ اللهُ أَكْبَر لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَ اللَّهُ أَكْبَرِ اللَّهُ أَكْبَرِ وَ لِلَّهِ الْحَمْدُ

“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji bagi Allah.”

Editor : Agung Bakti Sarasa

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network