BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza kembali memburuk menyusul serangkaian serangan militer Israel yang intensif dalam beberapa hari terakhir.
Laporan dari berbagai sumber, termasuk kesaksian mata dan dokumentasi video, menggambarkan dampak mengerikan dari operasi militer tersebut terhadap penduduk sipil Palestina.
Media internasional TRT World melalui unggahan di media sosial menyoroti secara langsung brutalitas serangan terbaru. Unggahan tersebut menyebutkan bagaimana saksi mata menyaksikan adegan mengerikan di mana tubuh warga Palestina terlempar akibat ledakan bom.
“Para saksi mata menyaksikan dengan ngeri saat pemboman Israel melemparkan tubuh warga Palestina ke udara di Gaza yang terkepung,” tulis akun instagram TRT World dikutip Senin (7/4/2025).
Rekaman berdurasi 17 detik tersebut memicu reaksi emosional dari publik dunia. Salah satu pengguna Instagram @aproudyem*** menilai kejadian tersebut teramat brutal.
"Saya tidak bisa berkata-kata lagi,” tulisnya.
“Di akhir hari, wilayah ini dianggap tidak berharga. Jika tidak, tragedi seperti ini tidak akan terjadi," ujar akun Instagram @shehzee***.
Dilansir dari Al Jazeera, 21 warga Palestina tewas dalam serangan terbaru Israel di Jalur Gaza, Sabtu (5/4/2025) termasuk enam orang yang terbunuh dalam serangan udara di Beit Hanoon.
Bukti video juga menunjukkan pasukan Israel menembaki ambulans yang menewaskan 15 petugas medis dan relawan.
Sejak Israel mengakhiri gencatan senjata pada Selasa (18/3/2025) lalu, Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina atau United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) mencatat bahwa rata-rata 100 anak Palestina tewas atau terluka setiap harinya.
Runtuhnya gencatan senjata memicu pengungsian massal lebih dari 142 ribu orang hanya dalam waktu lima hari. Total 1,9 juta warga, termasuk anak-anak kini mengalami pengungsian berulang kali.
“Mengerikan. Setidaknya 100 anak dilaporkan terbunuh atau terluka setiap harinya di Gaza, sejak penyerangan kembali terjadi pada 18 Maret, menurut UNICEF,” ujar Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini.
“Ini adalah noda pada kemanusiaan kita bersama. Tidak ada yang membenarkan pembunuhan anak-anak di mana pun mereka berada. Lanjutkan #ceasefirenow (gencata senjata),” lanjutnya.
Dilansir Kantor Berita Palestina, WAFA, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa hingga saat ini terdapat 50.669 warga Palestina tewas dan 115.225 lainnya terluka akibat agresi militer Israel sejak Oktober 2023.
“Serangan genosida Israel terus berlanjut tanpa henti meskipun ada seruan dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk gencatan senjata segera dan dari Mahkamah Internasional yang mendesak diambilnya tindakan untuk mengakhiri genosida,” tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait