BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melontarkan kritik tajam terhadap dunia pendidikan kedokteran menyusul kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang dokter residen di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Dalam pernyataannya di Kota Sukabumi, Kamis (10/4/2025), Dedi menyebut insiden ini sebagai "tamparan keras" dan mendesak dilakukan evaluasi total terhadap sistem rekrutmen mahasiswa kedokteran.
“Ini bahan evaluasi besar. Bagaimana mungkin lembaga pendidikan bisa meloloskan seseorang yang justru mencederai profesi se-sakral dokter? Ini soal kepercayaan manusia terhadap penjaga nyawanya,” tegas Dedi.
Dedi menekankan bahwa profesi dokter bukan sekadar pekerjaan, tetapi tugas mulia yang menuntut integritas, tanggung jawab moral, dan kondisi mental yang stabil. Ia menyoroti betapa besarnya kepercayaan yang diberikan pasien, mulai dari proses diagnosis hingga tindakan medis paling intim.
“Pasien membuka seluruh rahasianya, bahkan tubuhnya, kepada dokter. Maka, kalau ada dokter yang justru menyalahgunakan situasi ini karena dorongan biologis yang menyimpang, berarti ada yang salah dalam proses seleksinya,” ujarnya.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait