BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, menyatakan optimisme terhadap masa depan sepak bola Indonesia. Menurut pelatih asal Kroasia tersebut, Indonesia sudah berada di jalur yang benar dalam upaya meningkatkan prestasi di kancah internasional, baik melalui Timnas senior maupun kelompok umur.
Dalam wawancara bersama wartawan, Selasa (15/4/2025), Bojan menyebut perubahan positif mulai terlihat sejak Erick Thohir memimpin PSSI. Ia menilai Erick memiliki komitmen besar untuk berinvestasi demi kemajuan sepak bola nasional.
"Sejak Erick Thohir mengambil alih, saya melihat adanya niat serius untuk berbenah. Dia ingin berbuat banyak untuk negara ini melalui sepak bola," ujar Bojan.
Bojan turut menanggapi polemik pemanggilan pemain diaspora, yang kerap menuai kritik dari publik. Ia menegaskan bahwa langkah itu sah dan sesuai dengan aturan FIFA, selama pemain tersebut memiliki garis keturunan Indonesia.
"Banyak yang protes karena pemain dari Belanda dipanggil, tapi mereka semua punya darah Indonesia—entah dari orang tua atau kakek-nenek. Ini sah secara hukum FIFA, jadi saya tidak melihat ada yang salah," tegasnya.
Meski memberi apresiasi terhadap perkembangan yang ada, Bojan menilai pengembangan pemain muda masih menjadi pekerjaan rumah terbesar Indonesia. Menurutnya, proyek seperti Elite Pro Academy (EPA) sudah merupakan langkah awal yang baik, tapi belum cukup kuat untuk menghasilkan pemain yang siap bersaing di level profesional.
"Indonesia butuh fokus lebih besar pada pembinaan usia dini. Ini bukan cuma masalah di Indonesia, tapi di banyak negara Asia lainnya," jelas Bojan.
Ia pun membandingkan dengan sistem di negaranya, Kroasia, yang mampu tampil sebagai runner-up di Piala Dunia 2018 meskipun hanya memiliki 4 juta penduduk. Kuncinya, kata Bojan, ada pada kewajiban setiap klub untuk memiliki program pengembangan pemain muda.
"Kroasia punya 1.300 klub, dan semuanya wajib punya akademi. Tidak boleh mendirikan klub kalau tidak punya pengembangan usia muda. Ini yang membuat kualitas pemain kami terus lahir dari generasi ke generasi," paparnya.
Bojan menyarankan agar sistem EPA di Indonesia diperkuat, termasuk dengan menambah jumlah tim usia dini dan memperluas cakupan kompetisi.
"EPA itu ide bagus, tapi harus dikelola dengan lebih baik dan diperluas. Harus ada kompetisi yang kuat dari kelompok usia paling dasar. Dari situ, kita bisa lahirkan generasi emas sepak bola Indonesia," tutupnya.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait