BANDUNG,iNews BandungRaya.id - Sistem transportasi inovatif asal Indonesia, Metro Kapsul, kini mulai menarik perhatian dunia.
Setelah investor asal Korea Selatan mengunjungi fasilitas uji coba di Subang, Jawa Barat, Presiden EV-READY Global, Raine Renaldi, menyatakan kekhawatirannya terkait potensi klaim atas teknologi ini oleh negara lain.
Metro Kapsul, yang menggunakan sistem rel tinggi otomatis tanpa pengemudi, menawarkan solusi transportasi yang lebih efisien dengan biaya konstruksi yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan LRT konvensional.
Biaya pembangunan Metro Kapsul diperkirakan hanya sekitar 40% dari LRT biasa, jauh lebih murah dibandingkan dengan moda transportasi sejenis.
"Investor dari Korea Selatan datang untuk melihat langsung dan mereka terkesan dengan efisiensi serta desain modular Metro Kapsul. Ini bukan hanya soal transportasi, tapi juga kemandirian teknologi Indonesia," ujar Raine dalam keterangannya, Selasa (22/4/2025).
Selain Korea Selatan, beberapa negara Asia lainnya, seperti Singapura, Malaysia, dan Jepang, juga telah menunjukkan minat terhadap teknologi ini.
Raine menilai ketertarikan ini sebagai peluang besar bagi Indonesia untuk mengekspor teknologi canggih tersebut. Namun meski bangga, Raine menyampaikan kekhawatiran mendalam.
Dirinya takut Metro Kapsul justru akan diambil alih atau diklaim sebagai buatan luar negeri, sebuah masalah yang kerap terjadi dengan teknologi Indonesia.
"Kita tidak bisa membiarkan teknologi kita hilang begitu saja. Metro Kapsul harus menjadi kebanggaan nasional," tegasnya.
Saat ini, proyek Metro Kapsul masih dalam tahap uji coba di beberapa kota di Indonesia sudah tertarik untuk mengadopsi sistem ini.
EV-READY Global juga tengah mengintegrasikan teknologi AI dan blockchain untuk meningkatkan efisiensi serta transparansi operasional sistem ini.
Raine mengajak semua pihak, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat, untuk mendukung penuh pengembangan Metro Kapsul di Indonesia.
"Kita sudah punya test track, teknologi, dan tim engineer terbaik. Sekarang yang dibutuhkan adalah political will untuk melanjutkan pengembangan ini di tanah air," kata Raine.
Dia menegaskan pentingnya untuk segera bergerak, agar tidak diklaim negara lain.
"Jika kita tidak bergerak cepat, bisa saja Metro Kapsul menjadi 'Made in Korea' atau 'Engineered in Japan'. Padahal, ini 100% karya anak bangsa," pungkas Raine. (*)
Editor : Rizki Maulana
Artikel Terkait