BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Di tengah gempuran budaya asing, DPR RI Komisi X dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggagas program "Semarak Budaya 2025" untuk membangkitkan kesadaran masyarakat akan kekayaan budaya Indonesia, khususnya melalui kuliner tradisional.
Anggota DPR RI Komisi X, Ledia Hanifa, menjelaskan bahwa program ini bukan sekadar festival kuliner biasa, melainkan upaya edukasi mendalam tentang budaya lokal.
"Budaya itu bukan cuma seni. Kita punya UU No. 5 Tahun 2017 tentang Kemajuan Kebudayaan, yang mencakup tradisi lisan, manuskrip, teknologi tradisional, pengetahuan tradisional, ritus, dan banyak lagi," ujarnya usai Festival Nasi Tumpeng pada Sabtu (26/4/2025).
Fokus utama saat ini adalah kuliner, dengan sorotan pada olahan aci, liwet, dan tumpeng. Namun, pendekatan yang diambil jauh lebih komprehensif.
"Kami bekerja sama dengan ASM Ariyanti, melibatkan dosen kuliner untuk menjelaskan asal-usul, cara pengolahan, dan nilai gizi dari makanan-makanan ini. Ini adalah penggabungan pengetahuan tradisional dengan pengetahuan umum, menghasilkan inovasi kuliner yang dapat menjadi alternatif pangan pokok," papar Ledia.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait