Menurutnya, bantuan untuk pesantren—baik dalam bentuk fisik maupun beasiswa—bukanlah hal yang seharusnya dipertentangkan atau dipilih salah satunya.
Maulana menilai, jika pemerintah memang memiliki keberpihakan nyata terhadap dunia pesantren, maka seharusnya kedua bentuk bantuan itu bisa diberikan secara bersamaan.
“Buat saya, bantuan fisik dan beasiswa itu bukan sesuatu yang harus dipilih salah satu. Kalau pemerintah memang benar-benar berpihak pada pesantren, kenapa tidak dua-duanya diberikan?” katanya.
Dia juga menyoroti potensi bias dalam pendataan jika acuan penerima beasiswa hanya berasal dari lembaga pendidikan formal. Pasalnya, ribuan pesantren tradisional nonformal yang belum memiliki legalitas formal berisiko tidak terakomodasi.
“Kalau data santri hanya diambil dari lembaga pendidikan formal, maka ribuan pesantren tradisional yang belum terdaftar bisa tidak terjangkau. Ini justru bertentangan dengan semangat keberpihakan terhadap kelompok miskin,” jelasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait