Anggaran Pendidikan 20 Persen APBN Dinilai Belum Optimal, DPR RI Soroti Distorsi Pelaksanaan

Rizal Fadillah
PC ISNU Kota Bandung menggelar seminar nasional bertajuk "Tantangan Sistem Pendidikan Nasional Di Tengah Kompetisi Global". (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kota Bandung menggelar seminar nasional bertajuk "Tantangan Sistem Pendidikan Nasional Di Tengah Kompetisi Global" Kajian Strategis Revisi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional di Kota Bandung, Sabtu (17/5/2025).

Kegiatan tersebut turut dihadiri Anggota DPR RI, Habib Syarif; Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat; Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama, H. Kamaruddin, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin; Ketua PW ISNU Jabar sekaligus Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Ulfiah; Ketua PC ISNU Kota Bandung, Derry Jamaludin Basari.

Pada kesempatan itu, Habib Syarif menyoroti adanya distorsi dalam pelaksanaan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN, meski alokasi tersebut telah berlangsung selama dua dekade.

Syarif mengungkapkan, meskipun laporan keuangan negara menunjukkan alokasi anggaran pendidikan mencapai 20 persen, namun implementasinya masih jauh dari optimal.

"Benar, laporan keuangan negara menunjukan alokasi 20 persen untuk anggaran pendidikan. Akan tetapi bila kita telusuri lebih dalam, terdapat banyak distorsi dalam pelaksanaannya," ucap Syarif.

Editor : Rizal Fadillah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network