BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperkuat sinergi dengan TNI Angkatan Darat (TNI AD) melalui penandatanganan komitmen bersama yang melibatkan seluruh pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat serta satuan Kodim di bawah Kodam III/Siliwangi dan Kodam Jaya.
Acara penandatanganan berlangsung di Markas Besar TNI AD, Jakarta Pusat, pada Rabu (25/6/2025) dan dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama para kepala daerah se-Jabar.
Dalam sambutannya, Gubernur Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk mempercepat pembangunan fisik dan sosial, khususnya di wilayah-wilayah tertinggal dan rawan bencana.
“Mulai Juli mendatang, kami akan memulai revitalisasi serentak bangunan sekolah tingkat SMA dan SMK. Pelaksanaannya akan dilakukan melalui kerja sama langsung dengan TNI,” ungkap Dedi.
Ia menambahkan bahwa proyek-proyek prioritas lainnya mencakup perbaikan rumah warga yang tidak layak huni, terutama yang belum memiliki sanitasi layak, listrik, dan akses air bersih.
Di sektor infrastruktur, perhatian diarahkan ke wilayah-wilayah pelosok seperti Bandung Barat, Sukabumi, dan Garut, di mana masih banyak anak-anak sekolah yang harus melewati sungai tanpa jembatan.
“Kami akan membangun jembatan gantung agar anak-anak bisa bersekolah dengan aman dan layak,” katanya.
Selain itu, proyek pengembangan jalan desa, pembangunan jaringan air bersih, serta penyediaan drainase di area permukiman padat juga menjadi agenda penting dalam kerja sama ini.
Pemprov Jabar juga memperluas dukungan terhadap program Transformasi Digital Desa (TFMD). Dedi menyatakan, pemerintah provinsi akan menyediakan subsidi anggaran hingga 50%, apabila kabupaten/kota mampu mengalokasikan dana secara serius untuk pengembangan teknologi desa.
“Dengan digitalisasi, kita percepat pelayanan publik dan ekonomi desa,” imbuhnya.
Dalam bidang ketahanan pangan, program akan diarahkan untuk memanfaatkan lahan tidur dan lahan eks-perkebunan menjadi ladang produktif. Tanaman seperti padi, jagung, kopi, dan teh akan dikembangkan dengan pola tanam kombinasi jangka pendek dan panjang.
Di sisi lain, Pemprov Jabar juga bertekad melakukan reboisasi kawasan hutan strategis seperti Gunung Sanggabuana, Sawal, dan Burangrang, serta menertibkan aktivitas tambang ilegal, khususnya di wilayah latihan militer di Bandung Barat.
Sebagai bagian dari gerakan hijau, Dedi Mulyadi mengumumkan program penanaman massal pohon kelapa di sepanjang bantaran sungai. Pohon kelapa dipilih karena bernilai ekonomis dan mudah dipelihara oleh warga.
“Pohon kelapa ini banyak manfaat, tapi jarang ditanam. Saatnya kita ubah itu,” ujarnya.
Gubernur juga memberikan penghargaan kepada TNI atas peran aktifnya dalam membentuk karakter generasi muda melalui pelatihan bela negara.
“Banyak anak muda kita pulang dari barak militer dengan semangat baru dan karakter yang kuat,” katanya.
Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Maruli Simanjuntak, menyambut baik keseriusan Pemprov Jabar. Ia menyebut kehadiran penuh para kepala daerah sebagai sinyal komitmen nyata terhadap pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Biasanya tindak lanjut dari kepala daerah sulit diperoleh. Tapi kali ini, Jawa Barat menunjukkan aksi konkret,” ujar Maruli.
Komitmen ini melingkupi kerja sama dalam pembangunan infrastruktur dasar seperti jembatan dan jalan desa, penyediaan air bersih, digitalisasi pelayanan publik, pemberdayaan petani, konservasi lingkungan, dan program bela negara.
Dengan kolaborasi ini, Pemprov Jabar berharap terwujudnya pembangunan yang adil, merata, dan berkelanjutan di seluruh pelosok provinsi.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait