Selain legislasi, DPR juga fokus pada peran aktif di forum internasional dan membangun kolaborasi luas, khususnya dengan generasi muda, akademisi, serta kementerian terkait.
"Urusan kemerdekaan Palestina tidak bisa cuma dipikul oleh DPR, legislatif, eksekutif saja, seluruh pihak harus terlibat," jelasnya.
Menurut Mardani, antusiasme tinggi terlihat dari peserta konferensi. Ia mengungkapkan bahwa sekitar 70% peserta tidak mendukung solusi dua negara dan lebih memilih pendekatan yang mendorong kemerdekaan penuh Palestina. Namun ia juga mengingatkan, perjuangan harus disertai dengan kesadaran akan realita geopolitik global.
Di sesi yang sama, Prof. Jamhari Makruf, Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), menekankan pentingnya mempertimbangkan keberlangsungan dua bangsa secara damai.
"Perdamaian itu berarti harus dicapai dengan dua hal. Bagaimana Israel dan Palestina bisa duduk bersampingan untuk hidup berbarengan secara damai," katanya.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait