BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung resmi memperoleh izin pembukaan Program Studi Ilmu Komunikasi Program Magister (S2) dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.
Izin tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 562/B/O/2025 yang ditetapkan pada 15 Juli 2025 di Jakarta. Penetapan dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Khairul Munadi.
Dalam keputusan tersebut, dinyatakan bahwa Program Studi Ilmu Komunikasi Magister UIN Bandung telah memenuhi persyaratan minimum akreditasi, serta wajib menyelenggarakan pendidikan tinggi sesuai standar nasional dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Program Magister Ilmu Komunikasi ini akan diselenggarakan di bawah koordinasi Kementerian Agama, sebagai bagian dari upaya memperkuat kapasitas akademik dan riset di bidang Ilmu Komunikasi profetik.
Pendekatan dalam ilmu komunikasi yang berlandaskan pada nilai-nilai kenabian, khususnya ajaran Nabi Muhammad SAW yang menekankan pentingnya aspek etika, moral, dan spiritual dalam berkomunikasi. Tujuannya untuk mencapai transformasi sosial yang lebih baik.
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Enjang AS, menyambut baik terbitnya keputusan ini.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan menyambut gembira terbitnya izin ini. Program Magister Ilmu Komunikasi akan memperkuat posisi FDK sebagai pusat kajian dan pengembangan ilmu komunikasi profetik. Selama ini hal itu telah diterapkan melalui kurikulum, mata kuliah seperti Humas Profetik dan Jurnalisme Profetik," ujar Prof. Enjang, Kamis (17/7/2025).
Kami berharap ke depan program ini dapat melahirkan lulusan yang tidak hanya kompeten di bidang akademik dan riset, tetapi juga memiliki sensitivitas sosial serta kepedulian terhadap isu-isu komunikasi dan perkembangan digital,” tandasnya.
Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, Dr. Encep Dulwahab, menambahkan bahwa hadirnya Program Magister Ilmu Komunikasi ini memperluas ragam program studi pascasarjana yang ditawarkan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
“Ini sudah menjadi komitmen bersama dalam merespons perkembangan teknologi dan perubahan zaman. Dinamika komunikasi dan perkembangan dunia digital bergerak sangat cepat, mulai dari platform media sosial, kecerdasan buatan, hingga ekosistem digital yang mempengaruhi pola komunikasi masyarakat. Akademisi dan lulusan komunikasi dituntut untuk mampu beradaptasi, hadir, dan memberikan kontribusi nyata agar keberadaan ilmu komunikasi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan civitas akademika,” pungkasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait