Menurut Adi, isi konten yang di-take down sebelumnya sebenarnya berisi klarifikasi mengenai penggunaan anggaran dan menegaskan bahwa tidak ada anggaran APBD Jabar yang digunakan untuk membayar buzzer, sebagaimana isu yang beredar di media sosial.
Namun karena adanya keberatan terkait penggunaan foto Neni, langkah take down dilakukan sebagai bentuk itikad baik.
Diskominfo Jabar Prihatin atas Serangan Digital
Diskominfo Jabar juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas serangan digital yang dialami oleh Neni, mulai dari peretasan, doxing, ancaman kekerasan, hingga cyberbullying. Namun, Adi menyebut serangan dari netizen merupakan hal di luar kendali institusinya.
“Kami prihatin dan menyayangkan hal yang terjadi kepada Bu Neni terhadap serangan serangan dari netizen, nah itu diluar dugaan kami yang diluar kuasa kamu juga,” ujarnya.
Fokus pada Literasi Digital dan Pencegahan Serangan Siber
Sebagai bagian dari komitmen menjaga ruang digital yang sehat, Diskominfo Jabar terus menjalankan program literasi digital seperti E-KapetO, yang bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang etika dan keamanan digital.
“Kami selalu menyosialisasikan bagaimana menyampaikan pendapat yang sesuai, memperoleh informasi yang benar, dan menggunakan media sosial secara bijak,” tandas Adi.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait