BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Badan Gizi Nasional (BGN) menutup satu lagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Sebelumnya BGN telah menutup tiga SPPG di KBB yakni dua di Kecamatan Cipongkor dan satu di Kecamatan Cihampelas.
Ketiga SPPG itu dinilai tidak menjalankan SOP hingga menyebabkan 1.315 siswa keracunan pada Senin (22/9/2025) dan Rabu (24/9/2025).
Adapun SPPG yang operasionalnya ditutup sementara kali ini berada di Jalan Raya Tagog Munding, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat.
Pengelolanya dianggap tidak menjalankan SOP dalam pencucian food tray alias omprengan MBG. Proses pencucian ompreng MBG di SPPG itu bahkan viral di media sosial.
Pada video berdurasi 31 detik yang beredar terlihat tiga pegawai pria sedang mencuci omprengan dengan menggunakan spon.
Ada satu wadah berukuran besar berisi air sabun untuk mencuci dan satu wadah untuk menyimpan. Terlihat omprengan yang dicuci di lempar begitu saja ke genangan air mengalir yang tampak tidak steril.
Perwakilan SPPG Citatah, Taufik membenarkan dapur SPPG di Jalan Raya Tagog Munding, Desa Citatah, ditutup sementara. Pihaknya langsung melakukan perbaikan sarana pencucian omprengan sesuai standar BGN.
"Sebelumnya ada sidak BGN lalu menemukan proses pencucian omprengan yang tak sesuai SOP," ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (1/10/2025).
Menurutnya perbaikan yang dilakukan mulai pekan depan dan jika sudah selesai maka SPPG baru diperbolehkan beroperasi lagi.
BGN juga memberikan arahan agar dapur menerapkan pengolahan menu MBG sesuai dengan petunjuk teknis.
Pihaknya juga diingatkan terkiat bahan baku yang digunakan, proses pemasakan, pemorsian, sampai pendistribusian. Jangan sampai kasus seperti di SPPG Cipongkor dan Cihampelas terulang.
"Kami tidak mau seperti itu, makanya arahan BGN diperhatikan betul," imbuhnya.
Disinggung terkait Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Taufik menyebutkan jika hal itu menjadi kewenangan pemilik yayasan.
Dirinya hanya fokus pada operasional dapur saat memasak, mengemas, hingga pendistribusian MBG.
"Kami hanya fokus ke kegiatan di dapur, memastikan makanan siap saji sesuai SOP," ucapnya. (*)
Editor : Rizki Maulana
Artikel Terkait