Farhan menuturkan, tata ruang dan perlindungan cagar budaya di sepanjang ruas Jalan Asia-Afrika sangat penting. Ia menilai, kawasan yang menjadi saksi sejarah KAA 1955 itu harus dikelola dengan visi jangka panjang yang berpihak pada pelestarian sejarah dan penguatan karakter kota.
“Aturan tata ruang, perlindungan cagar budaya, dan potensi ekonomi kawasan harus berjalan beriringan. Ini bukan hanya menjaga bangunan, tapi menjaga jati diri bangsa,” ujarnya. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait