“Itu sebabnya Bandung Sustainability kami ini menjadi penting karena sustainability tersebut akan dijadikan tidak hanya sebagai sebuah konsensus tapi juga menjadi pengukuran yang kuantitatif,” imbuhnya.
Fokus awal keberlanjutan ini akan dimulai dari bidang infrastruktur. Farhan secara khusus mengajak akademisi ITB untuk menjadikan wilayah-wilayah Kota Bandung sebagai Living Lab.
"Maka saya mengundang lewat forum ini teman-teman akademisi untuk datang ke wilayah, pemukiman-pemukiman, mencari solusi," ujarnya.
Ajakan ini sejalan dengan programnya, Prakarsa Utama, di mana ia berkantor di kelurahan dan menemukan bahwa setiap dari 1.597 RW memiliki kekhasan permasalahan yang unik.
“Karena, saya kan sekarang lagi keliling nih lewat program Prakarsa Utama di mana saya berkantor di kelurahan setiap hari Senin sampai Jumat dan saya akan mulai dari daerah pemukiman-pemukiman,” katanya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
