Wali Kota Ngepos di Kelurahan, Hasilnya: Bandung Perlu Sustainability Struktural

Rizal Fadillah
(ki-ka) Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan dan Rektor ITB, Prof. Tatacipta Dirgantara. (Foto: Rizal Fadillah/iNews Bandung Raya)

“Nah, setiap pemukiman yang biasanya diwakili oleh Dasa Wisma atau RW itu memiliki kekhasan permasalahan yang unik,” lanjutnya.

Farhan juga menyoroti kompleksitas Kota Bandung, termasuk perbedaan elevasi yang signifikan—dari 1.100 meter di Punclut hingga 680 meter di Cimencrang, yang menyebabkan perbedaan karakter hidrometeorologi. Hal ini membutuhkan penyelesaian yang khas di setiap wilayah namun tetap sustain di seluruh kota.

Isu penanganan sampah juga menjadi perhatian. Farhan memberi contoh perbedaan karakter sampah.

“Kalau kita bicara Ciwastra itu mungkin hampir sama dengan Gedebage, banyak sekali sampah-sampah organiknya. Tetapi kalau kita bicara Cigondewah misalnya, maka sampahnya adalah sisa-sisa tekstil dan plastik,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa sistem keberlanjutan adalah kunci untuk menghindari penyelesaian jangka pendek.

Editor : Rizal Fadillah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5 6

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network