Desa Tangguh Bencana dan BPBD KBB Gelar Simulasi Kebencanaan Sesar Lembang

Adi Haryanto
Simulasi bencana mengantisipasi Sesar Lembang yang digelar BPBD KBB bersama Pemerintah Desa Gudang Kahuripan dan Destana Kecamatan Lembang di lapang Sinapeul Lembang, Selasa (11/11/2025). Foto/Inews Bandung Raya

BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat menggelar simulasi bencana Sesar Lembang.

Pelaksanaan simulsi penanganan bencana alam Sesar Lembang ini digelar di Lapangan Sinapeul, Desa Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin (11/11/2025).

"Simulasi ini bagian dari program peningkatan kesiapsiagaan masyarakat yang digagas oleh Desa Tangguh Bencana (Destana) Kecamatan Lembang dan diikuti 300 peserta," kata Kepala Pelaksana BPBD KBB, Asep Sehabudin saat ditemui di lokasi.

Menurutnya peserta yang terlibat terdiri dari unsur masyarakat umum, relawan kebencanaan, pelajar, serta unsur gabungan seperti PMI, SAR, TNI-Polri, dan aparat kewilayahan.

Simulasi siaga bencana tersebut menjadi langkah strategis untuk memperkuat sistem tanggap darurat di wilayah rawan bencana, terutama di kawasan utara Bandung Barat.

“Kenapa di Lembang karena hampir seluruh wilayahnya memiliki potensi longsor dan banjir bandang akibat kondisi geografis dan curah hujan yang tinggi, terutama ada Sesar Lembang," ucapnya.

Menurutnya, latihan ini dirancang untuk mengukur sejauh mana kesiapan tim gabungan dalam menghadapi potensi bencana, khususnya evakuasi dan penanganan korban di lapangan.

“Kami ingin memastikan seluruh unsur benar-benar siap dan terlatih jika sewaktu-waktu bencana terjadi. Latihan seperti ini penting agar koordinasi dan respon bisa berjalan cepat dan efektif,” tambahnya.

Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapatkan pelatihan pertolongan pertama, pengelolaan posko darurat, dapur umum serta tata cara koordinasi lintas lembaga saat terjadi bencana.

Materi juga mencakup pengaturan logistik dan sistem komunikasi darurat. Skenario simulasi menggambarkan kejadian longsor akibat hujan deras yang menimpa permukiman warga.

Tim gabungan kemudian bergerak cepat mengevakuasi korban, memberikan pertolongan pertama, serta mengatur jalur logistik dan informasi kepada masyarakat.

Masyarakat tampak antusias mengikuti simulasi ini. Para pelajar diberi pemahaman langsung tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana sejak usia dini.

Asep menegaskan, kegiatan ini tidak boleh berhenti sebagai kegiatan seremonial semata. Latihan diharapkan benar-benar memberikan dampak positif terhadap peningkatan kapasitas dan kesadaran masyarakat.

“Simulasi seperti ini akan kami lakukan secara berkala di kecamatan lain. Harapannya, setiap daerah memiliki masyarakat yang tangguh, tidak panik, dan tahu langkah apa yang harus dilakukan ketika bencana datang,” ujarnya.

Kepala Desa Gudangkahuripan, Agus Karyana menambahkan bahwa Destana menjadi garda terdepan dalam penyebaran informasi dan pelatihan mitigasi di tingkat desa.

“Melalui simulasi ini kami belajar langsung bagaimana bertindak saat bencana terjadi. Ini penting agar masyarakat tidak hanya menunggu bantuan, tetapi bisa melakukan langkah penyelamatan mandiri,” tandasnya. (*)

Editor : Rizki Maulana

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network