Menurutnya, memaksakan penggunaan pompa saat kondisi sungai masih tinggi justru bisa menimbulkan masalah baru.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakya Amiyana menambahkan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi total sembilan titik bencana yang terdiri dari lokasi banjir dan longsor.
Delapan unit pompa sudah disiapkan, namun sama seperti penjelasan Wakil Bupati, alat itu baru dapat bekerja setelah muka air sungai turun.
“Jika sudah ada perbedaan ketinggian, barulah pompa dapat bekerja optimal untuk menyedot air dan mengalirkannya kembali ke sungai," katanya.
Ia juga berharap intensitas hujan segera menurun agar penanganan lebih cepat dilakukan.
Tak hanya itu, Sekda juga meminta seluruh camat untuk segera memperbarui laporan secara akurat, terutama terkait titik longsor, sebaran banjir, jumlah korban, kebutuhan mendesak, dan lokasi detail.
“Segera laporkan titik longsor, lokasi banjir, jumlah korban, kebutuhan mendesak, dan share location kepada Pak Kalak BPBD, kepada saya, dan Pak Wakil Bupati,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengalir sejak malam. Bantuan datang dari Dinas Sosial, DPKB, Disdukcapil, serta BPBD Provinsi. Menurutnya, penanganan sejauh ini berjalan melalui sinergi lintas lembaga.
Dengan adanya kejadian bencana seperti banjir dan longsor di beberapa titik, Pemkab Bandung pun akan menggelar rapat dengan forkopimda dan aparat terkait untuk menentukan langkah lanjutan penanganan bencana termasuk status tanggap darurat bencana.
“Untuk siang ini kita akan melakukan rapat terkait penentuan tindak lanjut bersama forkopimda,” ujarnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
