BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Bupati Bandung, Dadang Supriatna, turun langsung memimpin penanganan longsor di Kampung Condong, Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Sabtu (6/12/2025).
Longsor yang terjadi pada Jumat (5/12) itu mengakibatkan tiga warga hilang diduga tertimbun material dan dua rumah rusak berat.
“Kami dapat laporan sekitar pukul 17.00 WIB. Tim BPBD langsung bergerak, tetapi evakuasi tidak bisa dilakukan kemarin sore karena gelap dan struktur tanah masih sangat labil,” ujar Bupati yang akrab disapa Kang DS.
Tiga korban yang masih dicari masing-masing bernama Aisyah (60), Citra (20) dan Alfa (10). Menurut laporan RT dan RW, dua korban diduga tertimbun di sekitar rumah, sementara satu korban anak-anak berada di dekat bantaran sungai.
"Ada dua titik pencarian dan kondisinya harus ditangani hati-hati,” kata Kang DS.
Untuk mengantisipasi longsor susulan, Bupati menginstruksikan seluruh warga di zona rawan segera mengungsi ke tempat aman. BPBD juga diminta menyiapkan logistik untuk kebutuhan pengungsi.
"Silakan ke rumah kerabat atau lokasi yang lebih aman. Bila tidak memungkinkan, tenda darurat disiapkan,” ujarnya.
Ia juga menyebut jika akses menuju lokasi longsor saat ini ditutup oleh kepolisian.
“Demi keselamatan bersama, masyarakat tidak boleh masuk ke area longsor maupun lokasi pencarian. Hanya petugas yang ditugaskan yang boleh masuk,” tegasnya.
Bupati telah mengerahkan sekitar 100 personel gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI–Polri, dan relawan untuk mempercepat pencarian. Meski alat berat sudah disiagakan, penggunaannya belum dilakukan.
“Alat berat berisiko memicu longsor tambahan. Untuk sementara pencarian dilakukan manual,” jelas Kang DS.
Tim gabungan telah menyiapkan 100 cangkul, 4–6 unit mesin Alkon, serta peralatan pendukung lainnya.
Perwakilan Basarnas, Nova, mengatakan kondisi tebing sangat berbahaya berdasarkan pemantauan udara.
“Situasinya ekstrem dan keselamatan petugas tetap prioritas,” ujarnya.
Pemkab Bandung juga telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana 5–14 Desember 2025. Kang DS mengimbau masyarakat tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas yang merusak lingkungan.
Ia juga memberikan peringatan keras kepada pihak yang melakukan perusakan hutan.
“Kepada pihak yang masih menebang pohon atau merusak hutan, saya tegaskan hentikan! Itu memperbesar risiko bencana,” tegasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
