BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan menyatakan harapannya agar kasus Negara Islam Indonesia (NII) tidak terulang lagi di masa depan.
Hal ini disampaikan Wagub Erwan usia menghadiri kegiatan Cabut Baiat Kelompok NII Jabar Tahun 2025 di Aula Ki Hajar Dewantara, Dinas Pendidikan Jabar, Kamis (11/12/2025).
Wagub Erwan menyebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar kini bertekad untuk fokus pada pembangunan daerah guna mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan pemerataan ekonomi bagi masyarakat.
Pihaknya menekankan pentingnya langkah konkret untuk mendukung pemulihan dan reintegrasi sosial.
"Ke depan, mudah-mudahan masalah NII ini tidak berulang lagi. Kita fokus membangun Jawa Barat bersama-sama agar hidup lebih baik dan ekonomi merata," ucap Erwan Setiawan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemprov Jabar telah menyiapkan berbagai program, terutama dalam hal peningkatan kesejahteraan dan penyediaan peluang kerja.
"Kami juga melakukan pelatihan-pelatihan dan menyediakan lapangan pekerjaan, termasuk kerja sama dengan sektor pertanian, perkebunan, maupun bidang lain," ungkapnya.
Mengenai proses penanganan dan pendekatan terhadap pihak yang terlibat, Wagub Erwan memastikan bahwa seluruh proses berjalan lancar dan tanpa hambatan signifikan.
"Saya kira tidak ada hambatan karena mereka datang atas kesadaran sendiri. Pak Ketua Yayasan Prabu sudah lama kita ajak bekerja sama untuk melakukan pendekatan dan mengkoordinasikan proses ini," jelasnya.
Lebih lanjut, Pemprov Jabar melalui instansi terkait seperti Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Dinas Sosial (Dinsos), dan Dinas Pendidikan (Disdik) akan mengambil langkah proaktif untuk mencegah penyebaran paham organisasi terlarang di kalangan generasi muda.
"Dari Pemprov Jawa Barat melalui Kesbangpol, Dinsos, dan Disdik, kami akan melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada siswa dan mahasiswa agar mereka tidak terkontaminasi organisasi terlarang. Kita akan memperkuat kembali pendidikan moral," katanya.
Di tempat yang sama, Wakil Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, Brigjen Pol I Made Astawa menyebut penyebaran paham NII hampir merata di wilayah Jabar, baik di perkotaan maupun pedesaan.
"Itu tidak membedakan dengan wilayah lain," ujar I Made.
Menurutnya, kelompok tersebut tidak hanya menyasar orang dewasa, tetapi juga generasi muda, mulai dari pelajar hingga mahasiswa.
Bahkan mereka juga mengincar masyarakat dari berbagai kalangan ekonomi, keluarga berkecukupan pun tidak luput dari target perekrutan.
"Semua elemen. Ada yang tinggal di kota, ada di desa," sebutnya.
Ia menegaskan, sebanyak 280 mantan anggota NII yang kembali ke NKRI pada hari ini melakukannya atas kesadaran sendiri. Proses pencabutan baiat pun berlangsung tanpa hambatan berarti.
“Sekitar satu tahun (proses cabut baiat). Saya kira tidak ada hambatan karena mereka kesadaran sendiri,” imbuhnya.
Untuk mencegah mereka kembali ke organisasi sebelumnya, Densus 88 bekerja sama dengan pemerintah daerah dan berbagai instansi memberikan pelatihan serta pendampingan, termasuk membuka akses kerja di sektor pertanian dan bidang lainnya.
"Kami melakukan beberapa pelatihan untuk mereka, memberikan lapangan pekerjaan di bidang pertanian seperti itu, bekerja dengan semua sektor bertani, berkebun, maupun pekerjaan lain," katanya.
Ia mengajak seluruh mantan anggota NII untuk kembali aktif di masyarakat dan berperan dalam pembangunan daerah.
"Kedepannya ini tidak menjadi masalah untuk NII. Kita kembali ke negara kesatuan Republik Indonesia, membangun Jawa Barat khususnya, sama-sama semoga hidup kita baik, merata ekonominya," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
