Tiga Pilar Utama: Ekologi, Sosial, Ekonomi
Konsep Hiking Fest 2025 dirancang berdasar tiga dimensi yang menjadi pondasi Mahameru: aspek ekologi (rehabilitasi dan literasi lingkungan), sosial (keterlibatan komunitas dan kolaborasi), serta ekonomi (pemberdayaan UMKM dan penguatan produk ramah lingkungan).
Sebagai wujud nyata, para peserta dan tim penyelenggara melakukan penanaman pohon alpukat di area sekitar Sukawana pada ketinggian 1.000 mdpl, sebuah langkah kolaboratif untuk menumbuhkan kesadaran dan kecintaan terhadap alam.
“Menanam pohon alpukat yang menghasilkan buah ini salah satu upaya bertahan hidup atau survival soul. Mudah-mudahan ini menjadi percontohan di daerah dan semoga ke depan Mahameru bisa menyelenggarakan Hiking Fest di daerah lain dan menanam lebih banyak lagi pohon alpukat karena di Hiking Fest 2025 baru sebagian,” ujar H. Muchammad Thofan.
Pandangan serupa disampaikan oleh Steering Committee Hiking Fest 2025, Budhi Santosa, yang menekankan pentingnya nilai ekologis di balik aksi penanaman tersebut.
“Dalam program Mahameru ini, kenapa menanam pohon alpukat, kami ingin menciptakan kawasan agroforestry yang tidak hanya memiliki nilai ekologi, tetapi juga sosial dan ekonomi yang manfaatnya dapat diserap juga oleh masyarakat setempat,” tutur Budhi Santosa.
Tiga Kategori Jalur, Mulai dari Pemula Hingga Pendaki Berpengalaman
General Manager Mahameru sekaligus Steering Committee, H. Alex Iskandar, menjelaskan bahwa Hiking Fest 2025 diikuti peserta dari berbagai rentang usia, termasuk pendaki senior berusia hingga 70 tahun. Ia memaparkan pembagian kategori jalur pendakian yang ditawarkan kepada peserta.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait
