BANDUNG, iNews.id - Hasil survei Ridwan Kamil pada bursa calon presiden (capres) 2024 yang digelar sejumlah lembaga survei belakangan ini menunjukan hasil yang dinamis dan positif meskipun belum menempatkan Gubernur Jawa Barat itu dalam daftar calon papan atas capres.
Terbaru, survei nasional yang digelar Indikator pada 14–19 April 2022 menunjukan tingkat pengenalan dan kesukaan publik pada Ridwan Kamil menunjukan angka yang signifikan dimana tingkat kedisukaan mencapai 89,0 persen di atas Prabowo Subianto yang hanya 76,0 persen, Ganjar Pranowo 86,2 persen, dan Anies Baswedan 77,1 persen. Sementara dalam simulasi 19 nama semi terbuka, sebanyak 3,5 persen publik memilih Ridwan Kamil.
Di sisi lain, survei Cigimark menunjukkan tingkat popularitas dan kedisukaan Ridwan Kamil di mata publik Jabar dominan dibanding tokoh lainnya.
Survei popularitas dan kesukaan serta efektivitas yang dilakukan Cigimark menunjukan popularitas Prabowo Subianto mencapai 96,10 persen, Ridwan Kamil 95,40 persen, dan Anies Baswedan 85,30 persen.
Sementara untuk kesukaan Ridwan Kamil paling unggul dengan angka 91,00 persen, lalu Prabowo Subianto 72 persen, kemudian Sandiaga Uno 67,50 persen, dan Anies Baswedan 65,80 persen.
Pengamat politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Karim Suryadi mengatakan, dibanding nama-nama populer yang meramaikan dan menguasai bursa capres, Ridwan Kamil memiliki keunikan.
Menurutnya, hasil survei menunjukan, dibanding Gubernur DKI Anies Baswedan atau Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, tingkat pengenalan pada Ridwan Kamil rendah.
"Tetapi jangan salah, dibanding kedua tokoh ini, RK (Ridwan Kamil) lebih potensial karena tidak memiliki penolakan. Artinya, jika sebagian orang yang digadang-gadang maju dalam bursa capres lebih populer karena ada pemicu negatif, Ridwan Kamil kalah bersaing dalam beberapa survey justru karena kurang dikenal saja," kata Karena di Bandung, Kamis (28/4/2022).
Menurutnya, urusan popularitas akan sangat dinamis dan bisa terjawab ketika komunikasi politik yang dilakukan Ridwan Kamil mulai efektif menempatkan dirinya sebagai top of mind capres atau cawapres.
Karim melihat nilai positif Ridwan Kamil terletak pada rendahnya penolakan, sehingga lebih memudahkan dalam pemasaran politiknya.
"Secara matematis, Ridwan Kamil hanya butuh sosialisasi lebih intensif dan komunikasi yang efektif, sebab hasil survey yang beredar menunjukkan tingkat kesukaan meningkat mengikuti tingkat pengenalannya," tuturnya.
Pihaknya juga menilai penguasaan suara di Jabar oleh Ridwan Kamil mulai nampak seiring tingginya tingkat kepuasaan warga pada kinerjanya sebagai gubernur.
Menurutnya, upaya Ridwan Kamil menyosialisasikan kinerja dan programnya mulai diapresiasi dan dirasakan implementasinya oleh warga.
Meskipun mentransformasikan tingkat kepuasan warga dengan elektabilitas Ridwan Kamil di Jabar bukan perkara mudah, menurut Karim hal ini terjadi karena Jabar menjadi battle ground yang ketat dan menjadi medan perang bintang.
"Ini tak aneh, dengan jumlah pemilih terbanyak ( Pemilu 2019) dan dekat dengan ibu kota, Jabar menjadi seksi di mata kandidat. Inilah tantangan RK, sebelum merebut dukungan daerah lain harus mengamankan pundi-pundi dukungan di kampung halamannya sendiri," jelasnya.
Sebelumnya, dukungan terhadap Gubernur Jabar, Ridwan Kamil untuk maju di Pilpres 2024 terus bertambah. Kali ini, relawan Ridwan Kamil untuk Republik Indonesia (RKRI) mendeklarasikan dukungannya.
Ketua Umum RKRI, Jojo Jajuli mengatakan RKRI merupakan salah satu bagian dari Gerakan Nasional Indonesia Juara (GNIJ), Gerakan Relawan Ridwan Kamil yang telah tersebar di sejumlah provinsi. Jojo mengatakan, seluruh gerakan relawan yang mendukung Ridwan Kamil harus bersatu.
"Sudah saatnya kita bergerak tak sendiri-sendiri. Seluruh elemen dari perkotaan dan pedesaan hingga akar rumput harus sama-sama (bergerak dukung Ridwan Kamil). Kita dukung RK jadi presiden," kata Jojo di Hotel Preanger Bandung, Kamis (28/4/2022) malam.
Jojo mengaku, RKRI sudah bergerak cukup lama untuk mendongkrak elektabilitas Ridwan Kamil atau Kang Emil. RKRI mengaku turut meramaikan jagat maya untuk menyosialisasikan capaian kinerja Kang Emil.
"Untuk gerakan offline kita datangi ke akar rumput. Kita buat riak-riak, seperti deklarasi dukungan ini. Kota harapkan bukan hanya di Jabar," kata Jojo.
Tak jauh beda dengan GNIJ, RKRI juga melihat sosok Kang Emil merupakan tokoh bangsa. Meski saat ini elektabilitas Kang Emil masih kalah moncer dengan Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, RKRI mengaku optimis elektabilitas Kang Emil akan melesat menyaingi ketiga nama itu.
"Kita optimis. Memang bukan kader partai. Tapi, hasil kerjanya terlihat. Jadi nanti bukan cuma karena diusung atau didukung partai, tapi karena kerja dan murni tokoh bangsa," kata Jojo.
Saat ini RKRI sudah tersebar di 13 provinsi. Selain di Jabar, lima di antaranya tersebar di Banten, Bengkulu, Jateng, Jatim dan Pekanbaru.
Sebelumnya, Ridwan Kamil juga sempat menghadiri acara silahturahmi relawan GNIJ di Hotel Preanger pada Selasa (26/4/2022). Ridwan Kamil menyambut positif dukungan dari relawan GNIJ.
Ia mengatakan, GNIJ merupakan gabungan dari berbagai organisasi yang mendukungnya untuk maju di Pilpres 2024.
"Gerakan yang mendukung salah satu ikhtiar politik saya di 2024. Kita akan lihat nanti," katanya. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait