BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Dewa Eka Prayoga Foundation (DeEP-F) berbagi kebahagiaan dengan mengajak 500 Santri penghapal Al-Quran bermain bersama di mall melalui kegiatan Funday, Minggu (21/8/2022).
Tidak hanya bermain bersama di arena bermain indoor, mereka juga sebelumnya diajak berkeliling Kota Bandung menggunakan Bandung Tour Bus (Bandros) dan dikawal puluhan pengendara motor gede (moge) dari komunitas Gerodam Harley Davidson.
Bahkan, ratusan santri penghapal Al-Quran dari berbagai pondok pesantren di Jabar itu pun juga dibekali beragam perbekalan yang disimpan dalam satu tas besar. Kegembiraan pun terpancar dari raut-raut wajah para santri hafidz Quran itu.
Founder DeEP-F, Dewa Eka Prayoga mengatakan, kegiatan ini merupakan event tahunan yang kerap dilaksanakan setiap bulan suci Ramadhan. Namun, mengingat kerinduan para santri terhadap kegiatan ini, pihaknya kembali menggelar Funday pascaperayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
"Teman-teman (santri) pada merindukan, mungkin suasana seperti ini jarang mereka temui, maka kita buat lagi di hari ini pasca-Hari Kemerdekaan dan ngumpulin lebih banyak. Kalau di bulan Ramadan kemarin itu 400 santri, nah sekarang 500 santri," kata Kang Dewa, sapaan akrabnya di sela-sela Fun Day di Trans Studio Bandung (TSB), Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung.
Sebagai jebolan pesantren, lanjut Kang Dewa, dirinya memahami betul keseharian dan rutinitas sebagai santri di pondok pesantren. Dengan kegiatan ini, pihaknya ingin berbagi kebahagiaan dengan para santri yang menurutnya terkadang gagap saat memasuki lingkungan di luar pondok pesantrennya.
"Nah, kita pengen kasih pengalaman juga ke mereka bahwa dunia luar itu begini loh di luar rutinitas mereka baca doa dan hapalan Quran dan lain-lain, itu memberikan pengalamannya. Jadi kita ajak masuk ke TSB untuk main," jelas Kang Dewa seraya mengatakan bahwa kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama dengan Muhsinin Club dan Surgakan Indonesia dengan Al-Qur'an atau Sidaq.
Kang Dewa menambahkan, ke-500 santri yang mengikuti kegiatan ini merupakan utusan terbaik dari pondok pesantrennya masing-masing. Sebelum menjajal berbagai wahana permainan, tiap santri terlebih dahulu harus menyetorkan hapalan surat minimal 3 juz kepada petugas yang dipilih secara acak. Dari pemantauannya, kegiatan itu mendapatkan respons positif dari para santri.
"Kemungkinan besar utusan dari berbagai pesantren itu adalah santri terbaiknya, ada 10 atau berapa orang yang diutus," katanya.
Dia berharap, dengan adanya kegiatan ini, para santri merasa bahagia dan memperoleh pengalaman berbeda. Di sisi lain, para petugas yang ikut terlibat dalam kegiatan itu pun diharapkan dapat memperoleh berkah dengan membahagiakan para santri penghapal Al-Quran.
"Kita pengen membahagiakan mereka dengan memberi kebahagiaan yang lain, santri ini kadang untuk bisa masuk ke sebuah tempat itu kadang jadi bingung karena dunia berbeda," tandas pria yang dikenal sebagai Dewa Selling di kalangan entrepreneur sukses itu.
Sementara itu, Muhammad Wahidin, salah seorang hafidz Quran dari Pesantren Darul Hidayah mengaku, kegiatan Funday ini mengantarkan dirinya untuk pertama kali merasakan sensasi masuk mall.
"Iya. Sebelumnya belum pernah," ujar Muhammad Wahidin seraya mengaku sangat senang.
Untuk lebih jauh mengenal Al-Qur'an, Wahidin sempat mondok cukup lama di daerah Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, kemudian pindah ke Pondok Pesantren Darul Hidayah yang terletak di Kota Cimahi.
Kini, Wahidin mengaku sudah menghapal 13 juz Al-Quran. Dia pun bertekad untuk menghapal seluruh isi Al-Quran atau menjadi hafidz sebelum usianya menginjak dewasa.
"Insya Allah (sekarang) udah 13 juz. Sampai beres," kata dia.
Editor : Zhafran Pramoedya