Selain membaca, menulis merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat untuk mempertajam daya analisisa terhadap suatu persoalan. Dengan menulis pula, lanjut dia, otak kita akan semakin terasah dan akhirnya memiliki pemikiran yang tajam dan kritis terhadap beragam persoalan.
"Menulis juga akan membuat ilmu pengetahuan kita semakin bertambah, karena orang menulis pasti rajin membaca. Oleh karena itu, mari kita tumbuhkan budaya membaca dan menulis dikalangan pelajar dan itu mutlak dilakukan tanpa alasan apapun," katanya.
Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi mengatakan, peserta didik sebagai generasi penerus bangsa tidak hanya dituntut pintar dalam bidang pelajaran. Di sisi lain, diperlukan kemampuan berpikir kritis guna membantu dalam mengambil keputusan. Untuk mencapai itu, maka perlu adanya budaya literasi yang baik.
“Agar terwujudnya sebuah bangsa yang maju, maka secara historis itu harus didukung dengan tingkat literasi yang tinggi. Itu merupakan salah satu faktornya. Karena melalui semangat literasi itu dapat mengasah kemampuan dalam menangkap dan memahami informasi,” ujar Dedi Supandi.
Menurut dia, dengan adanya budaya atau tradisi literasi yang baik maka akan membawa kemajuan baik secara individu, masyarakat maupun bangsa. Karena itu, dia mendukung bilamana ada komunitas maupun kelompok yang menggelorakan semangat literasi di sekolah.
“Karena literasi ini bukan sekadar kemampuan membaca atau menulis ya, tapi lebih dari itu. Literasi ini luas, berkaitan dengan setiap individu untuk memaksimalkan potensi dan keterampilannya,” pungkasnya.
Editor : Rizal Fadillah