Kedua, pengobatan harus dilakukan hingga tuntas sedikitnya selama enam bulan.
"Indikator ketiga yakni pemberian terapi pencegahan. Diberikan ke orang-orang yang punya kontak erat dengan pengidap TBC," kata Yudi.
Sama dengan penderita TBC, menurut Yudi, orang-orang yang punya riwayat kontak erat juga harus diobati dengan baik.
"Ada yang obatnya diberikan selama tiga bulan, tiap minggu. Ada yang diberikan tiap hari," ujar Yudi.
Pihaknya menargetkan penemuan kasus pada 2022 ini mencapai 90 persen. Dia bersyukur saat ini angkanya sudah menyentuh 92 persen.
Akan tetapi, dia mengakui tingkat kesembuhan pengobatan TBC di Jabar baru mencapai 73%. Pasalnya masyarakat masih banyak yang belum sadar pentingnya pencegahan saat sudah kontak erat dengan pengidap TBC.
"Tidak hanya keluarganya, petugas yang mengecek pasien pun harus dicek yang diobati," jelasnya.
Kepala Labkesda Jabar, Ema Rahmawati mengatakan, pihaknya siap melaksanakan pemeriksaan terhadap sampel TBC. Bahkan, Labkesda Jabar menjadi rujukan nasional pemeriksaan mikroskopis TBC.
Editor : Zhafran Pramoedya