Selain itu, imbuhnya, kalau pimpinan nasional adalah orang Sunda, siapa tahu orang Sunda bisa "jembar" menduduki jabatan-jabatan strategis lainnya di pemerintahan pusat.
"Masih alasan emosional, wajar kalau Pak Ridwan Kamil dicalonkan oleh PPP siapa tahu bisa dicalonkan terlepas dari kelebihan dan kekurangan pak Ridwan Kamil," ucapya.
"Karena yang namanya manusia tidak ada yang sempurna, seseorang bisa disebut baik atau tidak tergantung dia memberi penilaian pakai kacamata apa. Kalau kacamata kuning, ya kuning semua, merah ya merah semua. Kesempurnaan milik Khalik bukan milik Makhluk," imbuh Uu.
Hampir satu periode menjabat Gubernur-Wakil Gubernur Jabar, Uu mengaku tahu persis mantan Wali Kota Bandung itu kredibel dan layak memimpin nasional. "Saya tahu persis selama ini Pak Ridwan Kamil visi misinya luar biasa, inovasi luar biasa. Teori-teorinya banyak diadopsi bahkan sampai di tingkat nasional," ungkapnya.
Di luar urusan emosional, logis menurut Uu, Jabar dengan jumlah penduduk hingga sekitar 50 juta jiwa, dan terdiri dari sekitar 38 juta hak pilih yang notabene 21,5 persen suara nasional ada di Jabar.
"Maka jangan sampai 38 juta hak pilih warga Jabar selalu disumbangkan kepada calon pimpinan bukan orang Jabar. Bukan tidak boleh, tapi sekali-kali bolehlah suara warga Jabar untuk orang Jabar," kata Uu.
Editor : Zhafran Pramoedya