JAKARTA, INEWSBANDUNGRAYA - Sekitar 30 karyawan PT Citra Lampia Mandiri (CLM) terbang dari ke Jakara untuk menyatakan loyalitas dan dukungannya kepada menajamen perusahaan di bawah pimpinan Helmut Hermawan. Pasalnya, CLM saat ini tengah dilanda kisruh kepemilikan saham.
Seperti diketahui, pada tanggal 24 Agustus dan 13 September 2022 lalu telah terjadi aksi perusakan, penyerobotan dan dugaan penganiayaan terhadap karyawan CLM yang dilakukan pihak lawan hukum perusahaan di kantor perusahaan di Malili dan akses penambangan CLM.
Aksi ilegal tersebut muncul setelah PT Aserra Mineralindo Investama (PT AMI) dan PT Aserra Sejahtera Investama (ASI)/PT Aserra Capital (Aserra Group) ingin membeli saham dari APMR pemegang saham mayoritas CLM.
Dalam prosesnya, perjanjian jual beli bersyarat (PJBB) itu tidak dapat terlaksana karena pihak Assera tidak juga dapat membayarkan saham yang diperjanjikan walaupun telah diberi tenggat waktu tambahan selama 3 bulan dari tanggal penutupan sesuai PJBB. Namun pihak Assera, dengan cara melanggar hukum, terus berupaya menguasai APMR dan CLM.
Salah seorang engineer pertambangan dalam rombongan itu, Yuli mengatakan, pihaknya datang dari Luwu untuk menegaskan integritas dan mendukung manajemen di bawah pimpinan Helmut. Bertahun-tahun bekerja bersama Helmut, mereka merasa semua hak kesejahteraan terpenuhi dan hubungan manajemen dengan karyawan terjalin erat seperti keluarga.
"Oleh karena itu, sama sekali tidak terpikirkan bagi kami untuk bergabung dengan manajemen kubu Zainal Abidin,” kata Yuli dalam keterangannya, Sabtu (19/11/2022).
Mereka mengaku sudah menempuh perjalanan yang tidak mudah. Mengalami beberapa gangguan sejak berangkat dari Luwu lewat Palopo sebelum sampai ke Makasar untuk terbang ke Jakarta.
Editor : Zhafran Pramoedya